Pages

Akhir Purnama

Kamis, 15 Desember 2011

Lamunan menghitung hujan yang tak terhitung jari
Dengan teman langit yang menuntun sepi
Diantara riuh reda tanah yang bernyanyi
Riak…. tebasuh aliran kasturi

Sayang seribu sayang!
Purnama diakhir tahun yang terbebani awan hitam
Tak ada sinar hangat dari sang putri pemilik malam
Dan cepatnya kendali waktu seolah mengetuk lorong jantung

Mmhhmmm… hembus nafas yang tak sempurna
Tersendat padat lirihnya yang memanah getiran nadi
Namun, yang lain hadir… ya! ada selirik genggaman rasa mewakili tiap jengkal asa
Hendak menyimpan 14 terakhir untuk sebuah harap tetap seperti ini

Untuk 14 terakhir
Eno Sanding, 14 Desember 2011

3 komentar:

Dihas Enrico mengatakan...

lg galau ya dek ennov...
:P

Iskandar Dzulkarnain mengatakan...

ada apa dengan 14 Desember?
kau tak lagi menemukan purnama kah?

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" mengatakan...

eno sanding itu nama tempat?

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS