Lamunan menghitung hujan yang tak terhitung jari
Dengan teman langit yang menuntun sepi
Diantara riuh reda tanah yang bernyanyi
Riak…. tebasuh aliran kasturi
Sayang seribu sayang!
Purnama diakhir tahun yang terbebani awan hitam
Tak ada sinar hangat dari sang putri pemilik malam
Dan cepatnya kendali waktu seolah mengetuk lorong jantung
Mmhhmmm… hembus nafas yang tak sempurna
Tersendat padat lirihnya yang memanah getiran nadi
Namun, yang lain hadir… ya! ada selirik genggaman rasa mewakili tiap jengkal asa
Hendak menyimpan 14 terakhir untuk sebuah harap tetap seperti ini
Untuk 14 terakhir
Eno Sanding, 14 Desember 2011
Dengan teman langit yang menuntun sepi
Diantara riuh reda tanah yang bernyanyi
Riak…. tebasuh aliran kasturi
Sayang seribu sayang!
Purnama diakhir tahun yang terbebani awan hitam
Tak ada sinar hangat dari sang putri pemilik malam
Dan cepatnya kendali waktu seolah mengetuk lorong jantung
Mmhhmmm… hembus nafas yang tak sempurna
Tersendat padat lirihnya yang memanah getiran nadi
Namun, yang lain hadir… ya! ada selirik genggaman rasa mewakili tiap jengkal asa
Hendak menyimpan 14 terakhir untuk sebuah harap tetap seperti ini
Untuk 14 terakhir
Eno Sanding, 14 Desember 2011
3 komentar:
lg galau ya dek ennov...
:P
ada apa dengan 14 Desember?
kau tak lagi menemukan purnama kah?
eno sanding itu nama tempat?
Posting Komentar