Menyibak
dingin kemarau yang hendak masuk diujung pemusim
Lagi,
fikirku kalah.. terlalu banyak kamu yang mengisi
Banyaaaaaaaaak
hingga tak dapat ku urai dalam lisan
Sempat
ku tulis “ kau lebih dari sekedar emas atau platina, kau zamrudku yang kokoh
dan memberi warna”
Kamu tertulis damai dalam relungku
Karena waktu akhirnya aku mengerti hingga tak ada
lagi tanya, “apa ini?”
Orang bilang sakura indah maka seperti itu yang
kini aku yakini
Kamu yang lembut… tak ada yang berubah hingga
perkenalan luar biasa ini mencapai tahun pertama
Bahkan, secelah saja aku ingin lihat kecewamu…
senyum yang tak luruh bahkan dikala aku gusar sekalipun. Kecewa? bodoh ya! kamu harus bahagia, selalu
Mawar putih sapaanmu kepadaku, sempat satu tetes
air keluar dimataku antara bahagia daaaaaan entah apa itu namanya yang jelas
karena aku tak seputih itu bahkan abu menjelang hitam
Matahari dari
matahari yang terbit dan terbenam dari matamu yang puncakkan semangat dan
keteduhan
Momy, worker, blogger, @eno_brooch owner.
Rembulan Perak cuman nama pena, kebanyakan panggilnya Eno tapi setelah bekerja disebutlah Bu Retno dan di pengajian teman-teman panggil Ukhti Retno, nah kalau kamu mau panggil aku Rembul, Bulan, Perak.. boleh aja lah.
3 komentar:
indahnya ketulusan itu :)
terus menulis ya :)
kadang dari orang-orang sekitar kita banyak belajar,
termasuk tentang ketulusan..
:)
tulus dan ikhlas itu kunci semuanya ya. ;D
event blogger: review tempat makan favorit, berhadiah Galaxy pocket sama voucher2 lho!
Posting Komentar