Bismilahirrahmanirrahim...
Great
day! My graduation my day! Alhamdulillah...
Satu
kata yang mau saya ucapkan sambil teriak; aaaaakhirnyaaaaa.....
Yap!
Akhirnya wisuda selesai juga dilaksanakan setelah menunggu beberapa lama,
Hufhuf
malam ini langsung saja saya report soalnya kalau dinanti-nanti keburu basi
haha meskipun cape tapi mata harus melek buat citcat, okelah cekidot aja.
*
Wisuda
ini bukan sekedar acara ceremonial bagi saya, satu minggu ini saya dibuat
resah, deg-degan gak tentu karena minggu lalu saya ditelpon oleh panitia
pelaksana supaya siap-siap menjadi perwakilan wisudawan menyampaikan pidato. Hesh,
jangan salah! Bikin naskah pidato ternyata lebih emosional daripada nulis
cerita berpuluh halaman, beberapa hari latihan hati saya dibuat haru.
Dulu
waktu saya datang ke acara wisuda sodara dan melihat wisudawati yang menyampaikan
pidato pernah terbayang gimana rasanya kalau saya juga seperti wisudawati itu. Dari
sorot matanya jelas terlihat kecerdasannya, hehe karena saya sadar bukan
mahasiswa yang berprestasi di bidang akademik maka bayangan itu secepat kilat
saya musnahkan. Sampai telpon di siang hari itu yang membuat jantung saya
berdegup jauh lebih cepat, malam hari resah membayangkan bagaimana saya bicara
di depan ratusan pasang mata dan yang paling membuat saya cenat-cenut yaitu
cara berjalan dari tempat duduk sampai ke podium, mengingat saya gak terbiasa jalan
pakai sepatu perempuan berhak tinggi. Nih... sekarang kaki saya kram, nyeri.
Betewe,
tadi saya dua kali diingatkan waktu oleh panitia.
“Retno
dipercepat....”
Sekali
lagi panitia dateng sambil colak colek
“Ret...Ret...waktu...”
Pas
turun dari podium panitia bisikin di telinga
“Ret,
waktu buat dua orang!”
Hihihi
saya konsulin naskah pidato sampai ke empat pihak, naskah yang panjangnya empat
halaman itu tidak ada koreksi kalau terlalu panjang, jadi saya anteng aja gak
ada yang dirubah :D. Eh ya itu, kalau latihan sampai nangis-nangis pas tadi mah mungkin
karna kebawa deg-degan jadi gak nentu perasaan tuh... dari kejauhan saya lihat
pembimbing akademik saya berdiri di belakang sambil menyilang tangan di dada beliau saya
lihat sunggingkan senyum. Aih rasanya itu nyes!.
Teman,
saya bertekad tidak ingin menyianyiakan kesempatan emas yang dihadiri para petinggi serta disiarkan oleh TV swasta jadi, selain mengucapkan
haturan terimakasih saya keluarkan juga unek-unek sekaligus menjadi
pengingat besar bagi saya sendiri terkait dengan perkara KOLUSI, biar...biar semua mendengar suara hati saya. Di pidato tadi
saya katakan “Akhir-akhir ini telinga saya berdengung oleh
ucapan berunsur kolusi, menjanjikan masa depan yang cerah dengan syarat awal
rogohan rupiah yang besar dari kantung celana. Hadirin mengerti maksud ucapan
saya?. Menyikapi hal tersebut, sebagai pengingat bagi saya sendiri dan harapan
bahwa lulusan STIKes Karsa Husada Garut tidak ada yang tergiur hatinya oleh
janji manis berunsur kolusi. Baju kita yang putih-putih harus mencerminkan diri
kita yang putih, menjadikan profesi sebagai amanah bukan hanya tuntutan
pekerjaan. Biarlah... cepat atau lambat mendapatkan pekerjaan Tuhan pasti tetap
berikan rezeki sedangkan besar ataupun kecil pendapatan alangkah baiknya jika
tidak diukur dari jumlah nominal namun seberapa besar usaha, ikhtiar dan nikmat
yang Allah berikan”.
Daaaan,
setelah berkata seperti itu sekarang saya terngiang oleh ayat ke dua dan ke
tiga surat Ash-Shaff:
Yaa
ayyuhalladziina a manuu li maa ta kuuluuna maa laa taf a’luun
Wahai orang-orang yang beriman,
kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
Kaburo maktann ingdallahi angtakuuluu
maa laa taf a’luun
Amat besar kebencian di sisi Allah
bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.
MasyaAllah...
Semoga
saya amanah dengan profesi ini. Aamiin....
*
Di
acara wisuda tadi saya juga bertemu sahabat-sahabat SMA saya, mereka
menyempatkan dateng, kejutan sekali... kita gak bertemu lumayan lama. Afina,
temen sebangku setahun lebih gak ketemu, Eva juga sama terakhir ketemu November
tahun kemarin, Nyui syawal kemarin menyempatkan ketemu. Huwaaa makasih
jauh-jauh dari Cikarang dan Bandung terus Eva libur dulu dari kerjanya. Ih,
senengnya... serasa SMA lagi soalnya obrolan mereka itu ah ajaib! Saya dengertin
cerita-cerita sinetron, gaya-gayanya yang sekarang lagi ngetrend, jalan beli
baso sambil cekikikan, Afina gak berubah dari dulu manjanya selain sekarang yang
katanya udah berani pulang malam sendiri hehe, Eva dan Nyui juga tetep komplit
becandaannya. Rame bangeeet, ngumpul di kamar inget masa SMA pas pulang
sepiiiiii.
Makasih...
gak nyangka banget dateng :*
*
Untuk
semua yang membuka dan membaca jejak saya di blog ini,
Do’akan
saya untuk amanah dengan profesi perawat ini.