Rasanya
baru Jum'at 11 Desember 2015 lalu saat dua strip warna merah jelas terlihat di
stik test pack lalu senyum dokter memberi selamat setelah nyerinya alat USG
intravagina berhasil menampakan adanya kantung rahim. Usia kehamilan 5 minggu
ucap dokter kemudian disela tulisan resep dan pepatah-pepatahnya.
yes! Alhamdulillah, saya resmi mengandung.
Lalu, nyeri itu kembali terasa saat pemeriksaan dalam
para bidan dilakukan. kali ini tak ada senyum dari mereka seperti halnya dokter
8 bulan yang lalu. Terminasi a.i PEB G1A0P0 kehamilan 35/37m. Begitu kira-kira
yang dokter kandungan tulis dilembar rujukannya setelah dengan dada berdebar
saya terima bahkan sampai lupa membayar jasa pemeriksaan saking tak percaya
dengan niat datang ingin memeriksakan ternyata berakhir harus dikeluarkan hari
itu juga.
Setiap ibu memiliki cerita yang menarik dan mengesankan
dalam proses hamil terlebih saat melahirkan, begitupun dengan saya yang pada
akhirnya harus melewati melahirkan cesar karena setelah dua kali terminasi
tidak ada rangsangan mules apalagi pembukaan.
Saya masih bisa mengingat perasaan mual, terbatuk dan
sesak saat berada di ruang operasi dengan anastesi spinal, saya masih bisa
merasakan kaki yang tak bisa digerakan dan tubuh yang panas berpeluh keringat
pasca operasi, bidan yang melepaskan selang kateter dan drama kesakitan saat
mulai belajar berjalan. Saya jadi tahu teori miring kanan miring kiri yang ada
dalam perencanaan asuhan keperawatan itu susah dijalankan jika berada dalam
posisi pasien. Sangat menyakitkan tapi juga amat membantu pemulihan luka pasca
operasi.
Semua terbayar sudah...
Khalifahku tanggal 20 esok tepat berusia 2 bulan, bayi lelaki merah yang diberi nama lengkap Ilham Khalifatul Ma'wa. 2 bulan menemaninya kini dengan adaptasi yang tidak mudah menurutku, pantas saja ada kasus baby blues syndrom karena ternyata menjaga diri agar tetap waras dan bahagia di tengah rasa sakit luka operasi dan bingungnya ketika baby terus menangis adalah sesuatu yang luar biasaaaa bagi ibu anak pertama dengan minimnya pengalaman seperti diriku, lupakan apa itu teori-teori kuliah yang penting perhatian suami nomber one.
Tapi dua bulan menjadi waktu yang cepat, sekarang tangis
Khalifah sudah semakin keras, baby yang terlahir dengan panjang 4900 cm kini
terasa lincah gerakannya, badannya berputar ketika tidur bahkan jangan harap
pernel dan pengalas tetap terpasang rapi karena kakinya yang terus aktif.
Sesekali Khalifahku tersenyum dalam tidurnya lucuuuu sekali,
saya berharap ingin cepat melihatnya besar menemani hal-hal menyenangkan dalam
pertumbuhannya, semoga Allah karuniai Umi umur yg panjang dan kesempatan
belajar untuk menjadi ibu yang baik. aamiin.
Banyak pengalaman yang saya rasakan setelah lahirkan anak,
nanti saya akan bagikan dipostingan mendatang, InsyaAllah.
Doakan putraku menjadi anak sholih ya....
![]() |
beberapa hari setelah pulang ke rumah |
![]() |
menjelang dua bulan |
![]() |
Abi Umi Khalifah |