Bismillahirrahmanirrahim...
Malam, gimana hari
Sabtunya? Serius loh dari pagi saya ngerasa hari ini hari Minggu, mungkin karna
nganggur kali ya, jadi lupa hari :D. Betewe, sekarang saya mau ceritain
pengalaman di acaranya Training Motivasi Setia Furqon Kholid sebetulnya kemarin
ingin langsung citcat di blog tapi urusan di mesjid lagi riweuh banget,
sekarang baru ketemu waktu :).
Jum’at kemarin selain hari
istimewa untuk umat Islam ditambah satu agenda yang saya tunggu-tunggu sekali,
yupz training motivasi itu, training motivasi yang pengisinya Setia Furqon
Kholid, meskipun sendirian perginya tapi saya ketemu 539 orang di sana, tempat
acaranya penuuuuuh sekali didominasi oleh anak SMP dan SMA yang setiap kali
kata “cinta” diucapkan baik oleh pembawa acara maupun Setia Furqon Kholidnya
geeeer ruangan seketika riuh oleh teriakan peserta. Kalau saya ikutan teriak gak?
Bo! enggak lah haha senyum kalem aja sambil berdo’a dalam hati hihihi.
Pembawaan Kang Furqon yang
santai dan membaur dengan peserta membuat acaranya semakin menyenangkan, di
awal acara Kang Furqon ajukan pertanyaan pada peserta “Siapa yang punya pacar?”
cukup banyak peserta mengacungkan tangan meski malu-malu sama diojok-ojok
temennya haha, “Siapa yang punya TTM? Atau teman dekat?” cukup banyak pula
peserta yang mengacungkan tangan, sampai Kang Furqon menunjuk satu orang ikhwan
untuk maju ke depan. Di depan itu, di hadapan peserta bersama Kang Furqonnya
langsung, ikhwan itu mengaku memiliki satu orang teman dekat, kemudian Kang
Furqon memberi tantangan yang jika tantangan itu disanggupi sang ikhwan bisa
mendapatkan buku gratis!. Tantangan yang membuat seluruh peserta kembari sorak
sorai setelah mendengarkannya, bunyi tantangannya begini “Sekarang telpon
langsung temen deket kamu kemudian katakan, maaf selama ini kalau aku PHPin
kamu mulai sekarang kita jangan komunikasi lagi” (redaksinya lupa-lupa ini tapi
intinya memang untuk memutuskan hubungan), jegeeeer! Melongo gak sih tuh? Saya aja
jujur melongo!, meski beberapa detik berpikir tapi sang ikhwan mengambil
keputusan untuk menelpon teman dekatnya, di loundspeaker, bicara langsung pake
microfon. Hihihi akhwat yang duduk di samping saya sampai jerit-jerit.
 |
ini dia ikhwan yang ternyata masih SMA, kita do'akan semoga istiqomah yaaa |
Maju ke sesi selanjutnya
Kang Furqon lebih menekankan pada apa sih pacaran? Buat apa? Efek-efeknya?. Obrolan mengalir saja ditambah gaya bahasanya yang puitis juga, seperti ini
nih,
“Wanita
tidak diciptakan dari tulang kaki, maka hidupnya bukan untuk diintimidasi....
Wanita
tidak diciptakan dari tulang kepala, maka hidupnya bukan untuk disangjungkan dan
dipuja....
Wanita
diciptakan dari tulang rusuk sebelah kiri, dekat ke tangan untuk dilindungi,
dekat di hati untuk dicintai.....”
Kang Furqon juga
menceritakan pengalaman hidupnya yang sejak SMA aktif sebagai anggota DKM yang
pada acara perpisahan sekolah tampil di atas panggung bersama teman-teman
bandnya, saat Kang Furqon bernyanyi tiba-tiba seorang perempuan berjalan
mendatangi Kang Furqon lantas memberikan sekuntum bunga. Bagi Kang Furqon
menghadapinya adalah detik-detik yang membingungkan, jika bunga itu diambil
maka reputasinya sebagai anak DKM entah akan seperti apa tapi jika tidak
diambil akan seperti apa nasib anak perempuan itu?. Menghadapi teriakan dari
banyak orang juga kebimbangan akhirnya Kang Furqon memutuskan untuk menyuruh
perempuan itu menyimpan saja bunga yang dibawanya di atas panggung itupun hanya
dengan gerakan mata.
Lagi – lagi sorak sorai
peserta membahana...... rame sekali!
Tapi, menjelang akhir
acara ada yang membuat hati mengharu biru....
Kali ini Kang Furqon menceritakan
kisah pencarian kekasih halalnya, keiningan menikah yang telah tertuliskan di
daftar mimpinya sejak masih SMA tertulis di usia 21 tahun dan terlealisasi pada
usia 23 tahun. Beliau dan istrinya melewati masa yang singkat, 3 minggu untuk
ta’aruf – khitbah sampai menikah. Inilah yang dimaksud Kang Furqon dengan
Jangan Jatuh Cinta! Tapi Bangun Cinta!, karena dari pengalaman beliau, kedua
pasangan suami-istri itu memang membangun cinta untuk mewujudkan cinta yang
diridhoi Allah Ta’ala Sang Pemilik Cinta.
Dalam sesi ini telinga
peserta dimanjakan oleh kisah yang mengharu juga lagunya Bunga Citra Lestari
Cinta Sejati, kemudian Kang Furqon membacakan sebuah puisi yang ditulisnya di
malam sebelum ia esoknya menikah, pada bait terakhir beliau memanggil sebuah
nama lalu berjalanlah sesosok perempuan memakai jilbab ungu sambil menyanyikan
lagu cinta sejati... “Cinta kita melukiskan sejarah menggelarkan cerita penuh
suka cita, sehingga siapapun insan Tuhan pasti tahu... cinta kita sejati. Saat
aku tak lagi di sisimu ku tunggu kau di keabadian. Cinta kita melukiskan sejarah
menggelarkan cerita penuh suka cita, sehingga siapapun insan Tuhan pasti tau
cinta kita sejati. lembah yang bewarna membentuk melekuk memeluk kita dua jiwa yang melebur jadi satu dalam kesunyian cinta...."
Sementara ini puisi yang
saya maksud...
Surat Cinta tuk Belahan Jiwa
Kau belum pernah hadir dalam sketsa mimpiku
Namun kau sudah tercatat sebagai belahan jiwaku
jauh sebelum kita terlahir ke dunia
Aku tak mengenalmu
Begitu juga kau yang belum tentu mengenalku
Namun aku percaya, kau titipan Tuhan untukku.
Kelebihanmu, mendecak kekaguman dalam hati
memaksaku tuk melafadzkan tahmid cinta
kekuranganmu, cermin bagiku
yang membuatku sadar, kita hanyalah manusia biasa
yang punya salah dan alpa
Aku tak memilihmu,
namun Allah yang pilihkan dirimu untukku
Maka, mari kita sinergikan potensi,
lejitkan semangat
dan ciptakan karya-karya bersama
Hingga saatnya kelak..
Lahirkan generasi robbani yang cinta Al-Quran
kita berjuang tuk membina generasi pembaharu
yang nafasnya dzikir, lafadznya quran, akhlaqnya
Rasulullah
tidurnya ibadah, hidupnya ma'rifat, matinya syahid
Tulang rusukku,
Saat Mitsaaqon Ghalidza itu terucap
Bantu aku menjadi imam yang adil dan penuh cinta
kasih
untuk bahtera yang kita kembangkan
untuk ikatan yang kita jalin
Semoga keberkahan pada awal dan prosesnya
begitu juga keberkahan pada penghujungnya
Kuingin bersamamu hingga akhir waktu,
sampai kita dipersatukan kembali di jannahNya
dalam lautan cinta abadi yang hakiki
di akhirat nanti...
Setulus hati,
dari belahan jiwamu
Mengharu sekali :`(
Cinta yang ditempuh dengan
jalan yang baik, masa penantian dipergunakan untuk menanti satu hati, percaya
pada Allah, jika takdir menghendaki pertemuan itu maka pertemuan akan terjadi,
jika takdir menghendaki jodoh tak mungkin terganti... maka perasaan yang
membuncah, rasa syukur entah sebesar apa mengingat jalan yang dilalui penuh
dengan pengharapan.
Selamat istirahat, shalih
dan shalihat.