Pages

Allah Memberi Kesempatan

Selasa, 09 Juli 2013



Setiap detik yang hadir adalah kesempatan terbaik yang Allah berikan bukan tanpa sebab bagi manusia untuk meyakini dan menjalaninya.  
Hari kemarin rasanya ingin bercerita panjang lebar pada sahabat-sahabat saya yang beberapa hari tidak ditemui, tapi dengan cara yang berbeda. 

Hhmm kurang lebih mungkin mereka sudah tahu kabar berita pencaharian Rembulan Perak yang ternyata Allah masih menyimpannya, saya masih harus mengadu-meminta dan merintih padaNya serta memantaskan diri untuk dipertemukan dan diberikan jalan yang mudah untuk menyempurnakan agama ini. 

Menyampaikan berita yang tidak diharapkan adalah salah satu hal yang sulit. Saya sudah membayangkan bagaimana tanggapan mereka, saya tidak ingin kejadian dulu sampai terulang kembali. Saya tidak mau melihat derai air mata dari mereka lagi.

Maka dari itu, saya harus menjalani seluruh proses pendamaian hati seorang diri tentu ditemani Tangan-Tangan Mulia Sang Maha PemilikHati. 

Sulit. Ini sulit.

Hingga saya pikir tidak ada jalan lain selain berserah kepadaNya. 

Dari sujud ke sujud dalam bentangan sadjadah, percikan air wudu yang padamkan bara-bara kotornya hati, Ar-Rahman penguat langkah untuk berdiri dan meyakini bahwa Allah Maha Pengasih dalam bentuk lembaran cinta yang alur nya tak sama untuk dilalui namun tetap disana ada makna besar yang terkandung, asal satu syukur tersadari.  

Hasilnya?

“Eno gak punya hati ya?Bisa-bisanya ceria gitu….”
“Masih bisa bilang stay happy?” 

Iya karena hidup adalah untuk membahagiakan diri sendiri dan membuat bahagia orang lain. Sekarang, jika dirinya sendiri tidak bahagia lalu bagaimana bisa membuat bahagia orang lain?.

Keadaan seperti ini pun tidak hanya dirasakan oleh saya sendiri. Salah satu teman saya juga 
mengalaminya lalu ia meminta saya untuk mendengarkan curhatannya. 

Kasarnya jika dari awal saya tidak membuat bahagia diri saya sendiri keadaan seperi itu pasti akan saya tolak: Sesama yang _____ dilarang saling curhat :P. 

Bagi akhwat kondisi seperti ini adalah hal yang tidak bisa dibuat remeh. Karena ada satu hal yang terlintas; apa itu? Ini rahasia tidak akan saya bocorkan hihi. Kemudian bayangkan! (Udah gak dibocorkan eh dirusuh membayangkan apa siiiiih -_-), pokoknya jika saya tidak bisa menguasai diri sendiri maka yang timbul adalah kami sama-sama merenungi nasib yang menyedihkan dan itu TIDAK BAIK. 

Namun tidak begitu seharusnya dan memang tidak seperti itu adanya pula. Tetap, wajib objektif menilai dari sisi-sisi positif agar sedikitnya sedih teman saya berkurang atau saya hanya cukup menjadi pendengar curahan hatinya. Tidak apa-apa karena itu berarti saya bermanfaat dalam kondisi yang sebenarnya saya pun membutuhkan pasukan dorongan, tapi cukuplah  Allah bagi saya ^^.

Jemari dan Pena, Juni 2013

Jumat, 05 Juli 2013


Bismillah..

Assalamualaikum, selamat beraktivitas di hari Jum`at :). Pagi ini saya mau posting puisi-puisi di bulan Juni. Hihihi udah telaat beberapa hari tapi gak apa-apa lah yaaa :D. 

 

Keretamu Rindu, pertemukanku dengan-Mu, 3 Juni 2013
Rindu,
aku mencarimu diantara gerbong kereta yang berderet panjang
mengendus bebauan besi tua yang entah pada jaman mana sang pandai mengukirnya
aku lolongkan terpaan suara untuk memanggilmu untunglah angin kali ini berlaras dermawan hingga aku simpan seluruh ion-ion positif untuk nanti ketika berjumpa denganmu
aku hanya tinggal melihat dari sini, digerbang paling pojok dengan tumpangan kaki layaknya kaisar yang bertahta emas
angin menari seperti balerina kemudian berdansa, hentakkan pinggul layaknya Jaipong lalu hidupkan mata kalahkan orang Bali
hihihi Rindu, aku tersenyum jika semudah ini aku mencintaimu maka dedaunan yang melambai disana akan aku curi satu lantas ku buat cincin elok untukmu
ah tapi, turunan Khadijah tak akan ada yang semudah itu
karena untuk mengenalmu saja Rindu aku tulus tanggalkan patung penghormatanku
sekarang untuk meminangmu aku ucapkan janji sejati kepada Tuhanmu dan Rosulmu yang kini menjadi Tuhan dan Rosulku juga

Menjemput Nenek Moyang, 6 Juni 2013
dan kau seperti sanggup menepi ditelaga samudra
mengemas seluruh isi buahan mimpi untuk bingkisancantik di alam surga
aku termabuk-mabuk lirihkan aneka laras yang tertinggaldimasa lalu
anyaman tentang cita yang tak sempurna bersanding harap
kau melaju ditengah temaram
bercerita pada camar yang hinggap lalu kepakan sayapnya
semakin larut kita dibuai sunyi
bergelombang ombak-ombak yang tak tahu bahwa hiduplebih keras dari karang
sebentar saja aku ingin bernafas, ucapmu yang membuatnyawaku legang
perihal sendu, kita pernah menyapanya lalu teriakan eranganpada Tuhan
meski ramai mereka bersua gerombolan kasar prajuritparlemen tak mampu ubah segalanya
adik-adikku yang melegam warna kulitnya, kuning jagungrambutnya hingga ingus-ingus tipis dari hidungnya
kita becermin pada malam,
gelap tak selamanya hitam
akan tampak ronaan mentari diufuk timur
dan kita bersama menjemput nenek moyang  disana diujung negeri

Syu, 9 Juni 2013
bangunlah hari telah beranjak malam Syu,
nampaknya kau terlalu lama untuk bermimpi sedang aku asyik menghitung hari
diperempatan jalan itu kita memasang jemari, menerbangkannya keatas langit hingga rasi-rasi mungil nan cantik terukir dalam sketsa imajinasi
Syu, tak ada rencanaku mencari kemboja secepat ini karena aku fikir kita akan hidup lebih lama dari ini menghujam malam dan siang yang penuh drama air mata karena kita terlahir menjadi pejuang kedamaian insani
ah namun Tuhan amat baik Syu hingga menarik drama siang dan malam yang busuk itu dalam alur waktumu
kini, aku percaya jika kau memasuki mimpi baru
mimpi syahidah dan alurmu adalah gerbang-gerbang surge

Penikmat Pelangi, 13 Juni 2013
Aku sebagai yang lembab. Tinggal dihutan tanpa cahaya dan nafas ceria. Warna kulitku tak ubahnya beludru lumut yang hijau kehitaman. Sementara sahabat-sahabatku adalah semua jenis binatang dan serangga. Seperti itulah, selebihnya silahkah deskripsikan sendiri bagaimana aku.

Namun aku hanya memberi waktu kurang dari satu menit saja.
Karena, dalam satu menit ini aku mengenalmu. Kamu yang menjabarkan indahnya langit dan semua benda-benda ajaibnya. Aku yang membenci hujan karena hidupku selalu bertambah dingin karenanya kini menjelma sebagi penghitung tetesan hujan yang jumlahnya seolah nikmat Tuhan yang tak terhitung ruas jemari. Lalu, sehabisnya hujan aku nantikan pelangi. Pancaran warna yang tak serupa ibarat aku memaknai hidup, jika semua akan indah apabila kondisi; akal dan rasa mempersiapkan keindahan itu.
Jadi, denganmu aku seolah menikmati pelangi. Iya... Pelangi yang datang dari seluruh penjuru langit.

Syam dan Sayap Malaikat, 15 Juni 2013
Syam,
titik air di sudut mataku masihlah basah
kau tuai beribu dongeng dalam mimpi sekejapku,
aku hanya butuh waktu kurang dari 1 malam tuk reda gemuruh dadaku
namun sayangnya, kau hadir dan aku tak mampu mengusirnya
Syam,
mungkin aku yang terbuai oleh kisah masa depan dimana kita menjerit bersama atas perlakuan bumi yang tak selapang langit biru
aku ingat! Jeritanku berhenti saat keranda hijau bertuliskan kata Illahi datang menjemputmu
kita bersedih
melambaikan tangan
kau berbalik
dan berjalan tak kembali
aku ingat Syam,
aku ingat!
bahwa tugasmu adalah tugasku kini, tugas kedamaian semesta alam
dan kau berjanji akan mengadu pada Tuhan agar sayap-sayap Malaikat membantu aku tuk terbang

Cahaya Penerang, 19 Juni 2013
Untuk lukisan indah bernama langit
Tersirat didalamnya kelopak-kelopak mimpi yang terlukis damai
Siapa hendak menggapai tentulah yang Tuhan ciptakan dengan istimewa diantara rajutan asa yang dikirim oleh malaikat penghuni surga
Untukmu dan aku yang bernafas dibumi pertiwi
Tak ada lelah yang membuat langkah terhambat
Tak ada gejolak yang membuat akal diserang bimbang
Tak ada rintihan yang membuat nurani menangis
Karna bendera pusaka masihlah berkibar
Sebagai cermin atas gelora semangat yang dipupuk tumbuh hingga mendaging dan mengalir dalam darah mengisi kekosongan volume gairah pejuang yang tangguh tuk satu kemenangan
Lalu,
Kamu dan aku hanya cukup tahu
Jika langit akan terus menaungi langkah kaki kita bersama cahaya-cahayanya yang mengerti jika hidup ini akan menjadi penerang untuk menjemput kebahagiaan hakiki dan abadi

*Juni on Radar Garut*

Di Sela Beranda, 20 Juni 2013
Tak ada lagi selain di sela beranda aku duduk menentramkan udara ribut disetiap senja yang rusuh

Aku tunggu kau dalam seluruh hal yang membuatku mengerti arti kehadiran yang berisi biusan energi surgawi

Aku telah duduk dengan kerudung coklat tua pesananmu, yang kau utarakan rupaku manis dan syahdu

Duhai aksara,
cintaku tak akan habis terlisankan karena memang tak ada lagi harapan tercurah selain aku dan kamu menikmati senja bersama di sela beranda, hingga; udara menjadi ramah lalu angin membisikan untaian irama mesra
serta lembayung paham bahwa semuanya akan berlaku indah dalam keberadaan insan yang patuh dalam garis lauful Mahfuzh

Sang Fajar, 20 Juni 2013
Tentang fajar yang menyingsing diujung langit
Kaki mungil ayunkan langkah diantara lembah berlukut dan lembabnya tanah merah ba'da hujan semalam
Ia rogoh seluruh asa dan enyapkan sesaat tautan mimpi mengenang sepasang putih-merah yang tercukupi di badan
Nalarnya hilang kendali karna ego duniawi merajam keras sisi nurani tuk cepe-goceng hadiah bagi Emak
Kemana mentari bersinar, disana jejak langkah terpatri
Lain halnya tentang esok yang nyatanya hanya tertuang dalam lembar mimpi tuk nikmati nafas layaknya anak-cucu adam lain penikmat gairah penuh tawa
Ia hanyalah sang fajar yang berjalan bersama mentari, nyalakan sumbu kebahagiaan hakiki demi Emak yang lemah tengkulai diranjang ketir yang penyangga tidurnya adalah ia, lalu sang fajar lapangkan hati jika inilah hidup untuk tetap bernafas, bergerak dan sisakan akal 'tuk bermimpi
dan semoga semua mengerti

*Sang Fajar, 20 Juni 2013 on Radar Garut.
Perhatian; judulnya emang Sang Fajar tapi bukan untuk kampanye salah satu bakal calon bupati Garut huehee*

Merona, 21 Juni 2013
Kau menyapu sudut pandangku membingkainya dengan sketsa-sketsa abstrak penuh harmoni

Kau ulas bersih nanah-nanah liar dalam khayalku hingga bentukan anggun terpatri dalam senyum serta lakuku

Kau berhasil torehkan warna merah jambu dalam parasku, hingga merona kala ku mengingatmu

Sementara waktu adalah hitungan sakral yang sadar terus berganti namun sadar pula terus dinanti

Celah-celah kosong dalam dadaku terisi penuh kembang-kembang suka lalu aku jabarkan dalam bentuk puisi kehidupan

Puisi kehidupan yang kembali beralaskan cita, cinta dan harapan dalam pangkuan mesra Sang Maha Pemilik Tautan Asa

Bintang Yang Terlepas, 24 Juni 2013
Dimana siang dan malam aku rapalkan do`a
Berharap dalam cemas dan suka
Akulah hanya aku
Yang telah padamkan rona kesumba dalam lagu asmara antara aku dan engkau

Seharusnya aku memetik asa karena temukan satu bintang yang kemudian kita satukan dalam jalinan rasi hati yang sama
Oh namun sayang, aku nyatanya terlalu lemah kala bersabar hingga rasi bintang yang terbentuk mudah untuk terlepas

Mengertikah wahai engkau?
Sejauh pangkuan waktu aku berlari....
Mencari..... dan tak ku temukan hasil yang pasti
Karena rasi bintang yang hanya satu aku miliki tak lagi berada dalam pandangan tirani hati

Kini bagi engkau,
Cukuplah demikian adanya ketika; dua keping telingaku aku hadirkan untuk rekam ungkapan harimu

Kini bagi aku,
Tidak cukup demikian adanya karena; sejuta harapan masihlah membumbung tinggi tuk kembali satukan bintang hingga tercipta rasi indah dalam langit milik kita

*Ini puisi romantis pesannan teman hihihi*

Rahasia Siang dan Malam, 25 Juni 2013
Guyonan lara beriak tembus haluan bisu sang pengharap yangabadi tidur dalam buaian malam
Sadarkah engkau, bahwa ingin aku bunuh waktu
Agar rasa peningku terhadap sesuatu yang tak berkesudahancepat bertemu batasnya
Dan menarilah nyamuk-nyamuk bewarna hitam-putih kelilingijutaan bimbang yang menusuk ulu hati
Sadarkah engkau, bahwa ingin aku bunuh waktu
Meski siang dan malam aku sakralkan pujian do`a namunkobaran perang dalam dada tidak padam dan berlalu
Haruskah aku beringsut kemudikan nafas yang berujung pada lubang ambigu
Tidakseperti itu harusnya,
Karena masihada matahari yang bersinar, burung-burung yang berkicau nyaring, intinya masihada keindahan sebelum jutaan sesak selimuti jiwa
Inihanyalah tentang rahasia
Rahasia yangperlu kelapangan
Rahasiayang membutuhkan pengorbanan
Rahasiayang memiliki waktu untuk dimengerti
Bahwaberserah adalah pilihan terindah untuk damaikan gemuruh dada

Oh, 26 Juni 2013
Aku membasuh luka pada renik-renik keajaiban
Tak cepat sayatan air mata menghilang dari kelopak mata
Saat dengan santun kau anggap jiwamu paling mulia lepaskan separuh dari hati yang aku titipkan
Perihal kemarin kau berdusta atau tidak, kini aku tahu puisi-puisi agungmu hanyalah pemanis buatan yang menyulap mulutku untuk berkata; oh indahnya.

Aku anggap tatapanku terlalu dangkal tertuju padamu
Sinar X milikku nyatanya kalah oleh rayuan gombalismemu yang tak terpuji dan mengandung bisa belerang dari kawah Merapi, mematikan.

Ah, namun tetaplah aku yang beruntung atas kuasa Tuhan yang memang berpihak padaku
Aku lewati seluruh alur ilusimu dalam waktu 360 detik
Sangat cepat bukan? Tentu! karena hari esok adalah segalanya untuk aku rangkai dalam memoar manis perjalanan keabadianku

Tidak Berjudul, 26 Juni 2013
Selamat malam untukmu,
sudah sampai bait berapa kau tuliskan puisi untukku?
masih membeku layaknya malam dingin ini atau sarat aksara karena diselimuti sunyi
hey, sedang aku telah hinggap di penghujung hari siap menembus buana mimpi dengan tamannya yang indah oleh pelangi dan kupu-kupu bercorak merah jambu

Narasi Cinta 10, 27 Juni 2013
Kertas ular tangga membentang dihadapku,
Tidak hanya waktu kecil ternyata aku bermain diatasnya,
Sepertinya pencipta ular tangga adalah paranormal kelas dunia,
yaaa karena hidup telah terpatri atas dua kemungkinan; diatas dan dibawah.

Adalah cinta yang membuatnya semakin sempurna. Karena cinta sering diperbincangkan sebagai topik utama pembawa suka dan duka. Sekalipun tua renta, dapur mengepul mewah namun hati miskin warna-warna cinta adalah sebuah lara.
Essh tenang dulu, para pemilik mahzab logika jangan dulu berteriak; emang perut lapar bisa makan pake cinta??.
Intinya, cinta dan rezeki diseimbangkan seoptimal mungkin. Tentu dengan prasyarat BERSYUKUR.

Sementara aku ini ingin hidup bahagia, menikmati pergantian hari, lalu hanya satu kali denganmu aku sakralkan cinta dihadapan Sang Kuasa. Setelah itu diatas sajadah kita tambatkan syukur dalam rukuk dan sujud berjamaah.

Tidak Berjudul, 29 Juni 2013
kepadanya siang,
matahari ingin bersyair tentang sapaan musim dibungalau berbunga eros
menyusup dipelataran dahaga yang haus rasa kasih
ah memang hanya padaNya semua mengadu; meminta teduh dikala panas
lain dari itu, panggilan rindu telah bersua mengguncang rimbunan hati untuk menghadap cintaNya, pelukNya dan semua milikNya yang indah

Sabtu  Malam Ini (Pecah), 29 Juni 2013
Kamu yang hebat menyelinap di tepian hati paling transparanku
Layaknya disuguhkan cermin, parasmu berelok dan sekuat intuisi kamu samakan aku dengannya yang telah lalu

Ini adalah puisi meranaku
Aku tulis ditengah gemericik badai cemburu
Hidupkan malaikat-malaikat berjubah merah untuk nyalakan sumbu api kenistaan

Kamu ber-ulah di malam ini, di Sabtu terakhir Juni
Pecahlah sudah kaca-kaca keyakinanku yang tergores alamat dari terkasih

Ah sayang, di bumi bagian mana aku tambatkan sejumput sesal ini
Sesal yang hadir bukan karena perkenalan dan perserikatan kita sebagai 2 kekasih namun sesal karena telah jauh kamu hidup direlung hatiku yang transparan kemudian terpecah di pecahkan

Cantik, 29 Juni 2013
; wajahmu

di titik gerimis malam ini dalam balutan kain gading berrenda kuning dan bersimpuh dihamparan sajadah hijau kau tersenyum melintasi jajaran aksara arab dihadapku

parasmu yang manis
lakumu yang anggun
terpikat orang mengenangmu

adalah sebuah rahasia besar yang Tuhan simpan untuk kita ketika masa membawa celah untuk bersua meski jauh kau dan aku tak pernah bertatap muka

kau yang syahdu,
mengisi relung hati dan fisik oleh KeEsaan Tuhan
sementara cintaNya memang banyak cara tercurah, termasuk dengan ku kini; kau telurusi jejak angin kemudian mengenggam tanganku dan disuatu dermaga sesosok yang indahnya serupai mentari pembawa kedamaian dari rasa dingin terbit dari langit-langit asa

engkau, untuk bermimpi pun tidak aku bayangkan miliki kau sosok yang luar biasa, namun inilah nyatanya tak ada lagi uraian lisan yang akan ditulisakan, selain; Terimakasih untuk kebaikanmu, semoga Allah mengabulkan seluruh pinta dan do'amu

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS