Pages

UTUH

Kamis, 30 Agustus 2012

Kepada sang hari yang tak dapat disalahkan

 

Atas terciptanya syair kasih serat kanvas

 

Meskipun membisu, namun langit tetap bersenandung

 

Lazuardi yang indah itu berubah perwujudan

 

Hendak mengabu mungkin!

 

Bukan tanpa teropong kami ini meski ribuan jembatan membatasi

 

Lama, tak ada suaramu sayang terlalu sepi

 

Hingga bunyi gong yang kau pukul hentakan kami bahkan masuk ke hati

 

Utuh, kau utuh tetap untuk harap kami

 

Teman berbisik, bahagiakah ini atau sedih?

 

Keduanya sama saja toh semua tercipta menjadi nyata kita tahu 

karna sebuah terkaan

 

Iyaaa... keputusan hidup! lah bukan anak SMA yang segalanya harus

 bercerita ramai

 

Namun ingatkah? mimpi berjalan kita tentang mahligai utuh

 

Selamat menempuh hidup baru

 

 

 

 

Eno, Sanding

28 Agustus 2012

Aduan Penyair

Selasa, 31 Juli 2012


Pict of google

Di genggamnya sebuah peraduan

Menilik curahan jiwa yang kian dalam tak berpenghuni

Secuil pun itu aku tak punya rangkaian kalimat syahdu yang hilang entah kemana

Aduan penyair, aduan penulis yang bermimpi tentang karya

Hilangnya patahan cerita bak terompang amping di lautan penuh hiu, takut

Dimana-kemana mencari yang ingin ditemukan

Sebuah mata cahaya yang bisa mencairakan akal yang hendak membeku

Hah! paragrap yang tidak menemukan ujungnya dan judul yang tak lantas di tulis gagah

Cukupkah senyap menemani tiap malam? Sedangkan waktu tidak mengalah untuk berlomba

Ingin aku temui mereka: cerita singkat tentang cinta, sajak-sajak kenangan yang mengembangkan seberkas senyum saat titik terakhir ditulis. 

Eno Sanding,
30 Juli 2012

Menuai Hasil

Kamis, 26 Juli 2012

Assalamualaikum Wr Wb.

Di lantai 2 kampus menghadap lepas lautan awan. Membuka ingatan 6 bulan kebelakang, di tempat ini tenggorokan rasanya tersumbat pisau, sakit luar biasa! saat pengumuman mahasiswa berprestasi yang mendapatkan beasiswa. Nilai akademikku ada di bawah seorang teman hanya selisih dijit, dari kampus ke rumah aku tahan supaya gak nangis di jalan sampai akhirnya pecah, bodoh bodoh bodoh usahaku 1 semester itu tidak ada hasilnya meskipun pembimbing akademik sedikit menenangkanku "Semester depan kamu bisa berjalan tenang Ret!" tapi ternyata sekaraaaaaaaaang aku berjalan sangat tenang bahkan terlampau berlebihan 6 bulan ini fokusku ke setiap mata perkuliahan berkurang, 1 bulan yang lalu seorang dosen yang cukup dekat dengan aku mengingatkan "Ingat nilai jangan sampai turun" membalasnya aku tersenyum yaaaa wanti-wanti dosenku itu ternyata benar 1 minggu setelah UAS nilai mulai dipajang di papan pengumuman dan ternyataaa nilai-nilaiku sangat menguras pikiran. Gak pernah terbayang aku ikut ujian remedial hari ini terbukti. Penyesalan? pasti!. Tiap membuka pembicaraan tentang nilai-nilai mata aku memanas. Melihat teman yang tersenyum senang dengan nilai bagus, aku tersenyum getir huuuffffh ingat  semester yang lalu aku seperti itu. Tapi ah! semoga kejadian semester ini menjadi contoh, hasil yang aku tuai sama dengan benih yang aku tanam selama ini.

Celengan Surga

Jumat, 20 Juli 2012

Dulu kata orang tua bergantianya hari amatlah lama

Putaran waktu dari pagi hingga malam tiba lelah untuk ditunggu

Sekarang! Entah jaman yang menua atau bumi yang mengeropos

Massa ini bergulir tak dapat dihalang

Walau,

Parau suara yang terucap jauh dari kesyahduan karna kelalaian atas kitab suci

Walau,

Kusam kulit tubuh tidak secerah mentari pagi karna kekhusyuan wudlu tidak tercapai

Walau,

Sayu mata ini tak berbinar layaknya permata karna lelap tertidur saat lail menunggu

Walau,

Beribu walau dari kelemahan jiwa atas seluruh NikmatNYA yang berbalas kealfaan mereguk sisi hati yang basah berharap ampunan atas waktu yang terbuang tidak untukNYA

Tidak perlu menunggu lama layaknya orang terdahulu sekarang bulan ini kembali datang Ramadhan yang dirindukan, celengan indah berbentuk surga untuk mereka yang menanti kedatangannya hendak membalas selurus nikmat keAguangNYA

Sekarang! Lupakan walau itu jangan habiskan untuk sebuah penyesalan nikmati hari-hari indah ini dengan kekhusyuan di hadapNYA

Selamat menjalankan Ibadah Puasa, mohon maaf atas seluruh kesalahan kata dan tingkah satu tahun kebelakang semoga keikhlasan memaafkan dapat menambah celengan berbentuk surga :). Aamiin Ya Allah Ya Rabbal Alamin..

Matahari Teja

Senin, 11 Juni 2012

Merah pucat jus jambu di secangkir bening

Menyibak dingin kemarau yang hendak masuk diujung pemusim

Lagi, fikirku kalah.. terlalu banyak kamu yang mengisi

Banyaaaaaaaaak hingga tak dapat ku urai  dalam lisan

Sempat ku tulis “ kau lebih dari sekedar emas atau platina, kau zamrudku yang kokoh dan memberi warna”

Kamu tertulis damai dalam relungku

Karena waktu akhirnya aku mengerti hingga tak ada lagi tanya, “apa ini?”

Orang bilang sakura indah maka seperti itu yang kini aku yakini

Kamu yang lembut… tak ada yang berubah hingga perkenalan luar biasa ini mencapai tahun pertama

Bahkan, secelah saja aku ingin lihat kecewamu… senyum yang tak luruh bahkan dikala aku gusar sekalipun. Kecewa? bodoh ya! kamu harus bahagia, selalu

Mawar putih sapaanmu kepadaku, sempat satu tetes air keluar dimataku antara bahagia daaaaaan entah apa itu namanya yang jelas karena aku tak seputih itu bahkan abu menjelang hitam

Matahari dari matahari yang terbit dan terbenam dari matamu yang puncakkan semangat dan keteduhan

Mungkin ini yang mereka bilang tulus,

Ya aku setuju

                                                                                     

                                                                                                           

                                                                      Eno, Sanding

                                                                       02 Mei 2012

Menahan Rindu

Minggu, 27 Mei 2012


Assalamualaikum Wr Wb.. 

Sore yang cerah di Garut, pohon papaya di depan kamar adikku daunnya melambai-lambai ditiup angin. Mau cerita ah, 2 hari ini hatiku basah syndrome lebayku menjadi. Gara-gara kemarin aku nonton Islam Itu Indah acara tiap pagi di TransTV yang edisi khusus Mekkah. Ustadz Maulana Umroh gitu. Ingatan aku langsung tertuju ke Bukunya Oki Setiana Dewi, pasti udah pada baca deh yang judulnya “Melukis Pelangi”. Subbanallah banget itu buku bikin mata bengkak, nangis. Oki tulisin kisahnya waktu perjalanan Umroh, orang pinter yang nulis ya jadi setiap kata yang dibaca itu bikin perasaan hayut. Di buku itu aku buat alur imajinasi dan waktu nonton acara Islam Itu Indah, apa yang aku bayangin sekarang ada di depan mata. 

Aku mau ke sana Ya Allah… kapan… kapan… itu yang ada difikiran aku, dari pertama nonton di rumah sampai ada di ruangan Rumasakit kebetulan kemarin jadwal aku dinas pagi. Sebari duduk di meja bersama 2 orang temankku yang keduanya lelaki, aku ceritakan keluh kesahku. Mereka diam mungkin karena tidak tahu harus merespon apa lalu sebelum air mata benar-benar tumpah cepat aku pergi ke kamar mandi, aku wudlu dan lepaskan semuanya di Salat Dhuha. Ketika berdoa aku bayangkan pagi itu aku berada di Masjidil Haram bersama orang-orang, saudara-saudaraku dari berbagai belahan dunia yang tengah sama-sama bermunajat atas keagungan Allah SWT. 

Teja kemarin pagi “Buat Allah gak ada yang mustahil, mungkin aja nanti kamu dijodoin sama lelaki yang bisa bawa kamu kesana” kata Teja, gak perlu nyari kerja buat ongkos kalo udah waktunya mah pasti kesana tapi menurut aku tetap aja harus ada ikhtiar. InsyaAllah ya.. kan kita sama-sama. Amin Ya Rabbal Alamin. 

Impian aku yang baru berumur 19 tahun ini mungkin gak ada apa-apanya, Nenekku sampai saat ini belum Allah panggil buat pergi kesana. Ya Allah, kalo ingat kesana justru aku lebih sedih. Selama ini Nenek aku cuma bisa ikut pengajian saudara atau tetangga yang mau Haji atau Umroh, padahal aku sekarang tahu perasaannya.. aku yang 19 tahun udah kaya gini menggebunya apalagi Nenek aku yang menginjak usia senja. Maka ketika malam tiba, di akhir salat wajibku lagi aku tumpah semuanya… seperti waktu kecil aku minta jepitan rambut ke Mamah, merengek. Kapan waktuku Ya Allah… kapan waktu Nenekku Engkau panggil untuk berkunjung ke rumahMU, untuk memandang Nissan Rasulullah, untuk mengelilingi Ka`bah seraya mengagungkan Asmamu, untuk mengicipi mukzizat Air Zamzam langsung dari sumbernya disana, untuk berada di tempat Nabi Adam dan Siti Hawa bertemu, dan berada di Arafah Ya Allah.. 

Allah, iringi rinduku ini dengan cahayaMU, hingga kelak jika waktunya telah tiba untukku kualitas Ibadahku di depanMU tidak seburuk ini.. sertakan selalu aku dengan orang-orang yang bersyukur atas seluruh nikmatMU, bertakwa karenaMU, jaga aku dari hal-hal yang Engkau benci yang dapat menjauhkan aku dariMU dari rumahMU Rabbi.. Kalo nanti anakku aku baca blog ini, mudah2na Mamah udah kesana ya Nak.. Amin Ya Rabbal Alamin. 


Eno, Sanding 
27 Mei 2012

Karena Satu Janji di SMA

Senin, 14 Mei 2012

Assalamualaikum Wr Wb, 

 

Sore yang penuh rahmatNYA di kota Garut dengan cucuran hujan dari beberapa jam yang lalu. Sekarang, aku sedang semangaaaat-semangatnya energi aku full 100% untuk menuliskan pengalaman aku dulu sebelum berhijab dan bertemu dengan Kekasih aku yang Maha Baik dariNYA seluruh cinta berasal. 

 

Oke, dulu aku masih duduk di bangku SMA tepatnya kelas 1. Regenerasi dari SMP ke SMA sifat kekanak-kanakan tentunya masih ada. Hari itu hari Rabu aku ingat ada pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) di jam pertama, karena kebiasaanku yang tidak suka datang pagi-pagi ke sekolah ku putuskan sekitar pukul 06.55 berangkat dari rumah karena perjalanan dari rumah ke sekolah memakan waktu paling lama 10 menit telat beberapa menit gak apa-apa udah wajar bagi aku yang pemalas ini, hihihii. Saat itu aku lagi sayang-sayangnya ke rambut jadi tiap hari ganti model kunciran, yaaaaah di rumah sih rambut udah di oke-okein loh waktu datang ke kelas gimana coba?? 

 

1. Aku datang paling siaaaaaaang 

2. Mata seluruh isi tertuju padaku, melotot. 

 

Syoook dong gak kaya biasanya gitu, salah seorang teman dekatku dulu bernama Teguh berkata “eeeeh Eno-Eno kerudung!”. Apa kerudung?? Aku pegang rambutku ya terus kenapa? Emang dasar loding, aku belum ngeh apa yang terjadi sampai akhirnya Guruku yang sudah datang tetapi pergi dulu ke ruang guru kembali dan melihatku berdiri di depan kelas, beliau Pak Asep Ridwan memandangiku seraya menyandarkan tubuhnya dipintu. Beliau menggelengkan kepalanya beberapa kali dan tersenyum kepadaku. 

 

“Retno kenapa gak pake kerudung?” Tanyanya kepadaku dengan lembut setelah sebelumnya mengajak aku untuk bicara diluar, berdua. Hhmm, aku kebingungan menjawab apa ada rasa bersalah dan ya ini rambut yang udah di oke-okein malah jadi malu-maluin. Akhirnya satu kata yang keluar dari bibir aku, apa lagi kalo bukan “lupa”. Satu minggu yang lalu kelas kami membuat perjanjian dengan Pak Asep Ridwan setiap hari rabu karena ada pelajaran PAI kami semua siswi tanpa kecuali wajib memakai kerudung. 

 

Dan akhirnya beliau memberi hukuman untuk ku yakni berbicara di depan kelas untuk meminta maaf kepada semuanya dan berjanji kesalahan ini tidak diulangi lagi. Dengan terbata-bata aku berbicara seperti yang diperintahkan. 

 

“Assalamualaikum semuanya… saya Retno mau minta maaf hari ini saya lupa gak pake kerudung tapi saya janji minggu besok pake kerudung” 

“Udah Pak boleh duduk?” 

“Tanya dulu ke temen-temennya nerima maaf Retno gak?” Satu kali lagi setelah menghela nafas aku kembali berbicara, “Temen-temen mau maafin saya gak?”. Langsung seisi kelas bersorak-soray.. yaaaah memang salahku mau diapain lagi. 

 

Karena kesalahan yang dilakukan olehku, beliau menjadi ingat namaku hingga satu tahun kemudian di kelas 2 setelah aku memutuskan untuk berjilbab dan tanpa sengaja bertemu dengan beliau di kolidor sekolah, pada saat itu aku mengenakan kerudung geblus panjang yang menutupi dada dengan senyum bahagia dia berkata “Retno lebih cantik”. 

 

Kemudian setiap kali berpapasan denganku di Mushola saat jam istirahat yakni kami sama-sama melaksanakan Salat Dhuha selalu beliau angkat kedua jempolnya ke dada disertai senyum plus satu kata “Bagus”. 

 

Dan sekarang, beberapa bulan yang lalu aku menghadiri sebuah kajian Islam di salah satu Mesjid di Kota Garut, bisik-bisik dari guru mentorku yang menjadi pemateri hari ini adalah Ustadz Asep Ridwan. Otakku langsung bereaksi, Pak Asep waktu di SMA bukan ya??? Dan ternyata 100% benar dengan motor vesvanya beliau masuk ke palataran Mesjid sementara aku berusaha duduk di barisan terdepan. 

 

Materi yang beliau sampaikan memeakan waktu hampir 1 jam kemudian tiba di sesi tanya-jawab. Beliau yang memberikan pertanyaan sesuai dengan materi yang diberikan dan kami para peserta yang menjawabnya, kemudian biasa jika jawaban benar akan diberi hadiah. Tentu aku semangat untuk menjawab dan Allahmdulilah jawabanku benar, dengan hati yang senang aku berjalan kedepan untuk menerima hadiah dari beliau langsung. 

 

Bukan semata-mata aku senang akan hadiah itu tapi aku senang atas diriku sendiri yang bisa sampai pada tahap ini, melihat latar belakangku semua orang tidak akan percaya aku berubah yaaaa dihati yang paling dalam aku bangga kepada diriku. “Allahmdulillah Retno, Allahmdulillah.. bagus” Ucap Pak Asep Ridwan kembali mengangkat kedua jempolnya kepadaku setelah aku duduk di tempat peserta. 

 

Allhamdulillah.. rahasia Allah tidak ada yang bocor sedikitpun. Semuanya tersimpan rapat termasuk didalamnya aku, garis hidupku yang dulu kehausan akan semua tentangNYA dibalik minimalnya ilmu dan pergaulanku akan tetapi kini dengan mudah Allah berikan orang-orang yang senantiasa membimbingku, memberi semangat luar biasa agar aku terus.. dan terus mendekatkan diri kepadaNYA. Iya InsyaAllah.. tidak aku kecewakan mereka yang mendorongku, mencintaiku dan menyayangiku karena Allah. Bapak Asep Ridwan, Ibu Amalia, Ibu Dewi, Ibu Maharani, Intan Rohaeni, Dioka Muhammad Akbar. 

 

Eno Sanding,

14 Mei 2012

Negeriku di Seperempat 12

Selasa, 01 Mei 2012

pict from google
Sebuah nyanyian fasik disiang hari
Kelumit lidah gurita bernaung di tanahku, sekarang
Gerombolan manusia yang menari dan bernyanyi kini disorot kamera
Tak ubahnya negeri semua ikut satuuuuuu
Simpan kotoran dikanan
Simpan kotoran dikiri
Dipertengahan terjepit, bukan jepitan baja yang hanya membuat sakit fisik tapi jepitan batin yang menembus hingga akar paru
Untuk egoisme yang membuta calon pengisi bui yang kini memadat layaknya Jakarta ditengah macet
Sang Pangeran yang dibuat pecah kepala oleh algojo, merana
Disepersekian titik jalan bocah beringus turun naik tengadah tangan lalu mengejar orang yang tak memberinya sodakoh, gopek yang kini tak berarti oleh zaman berselimut dusta
Aduuuuuuuh! Ini murni jeritku, matahari atau bulan yang menjadi sahabat? Ketika pemompa darah kami pemacu tiap energy semangat kami berkompak ria membunuh kami bertahap
Kalian, tak usah risaukan aku atau sekelilingku yang masih dapat menanak beras 5 kaleng susu setiap harinya!
Namun sayang... tengok para renta yang hidup berdua dengan nasi aron pengganjal perutnya
Dan sayangku... bagaimana nasib tanah ini? jika para tunas dengan semangat pahlawan 45 terganjal langkahnya dalam mengais ilmu... jika alam tak bersahabat maka mereka Syahid seperti perjuang di masa Nabi
Zaman berselimut dusta, tipuan janji untuk satu kemenangan bukan tujuan pembaharuan negeri.
Kasihan
Eno Sanding,
30 April 2012

Simpati-Empati? hhmmm :O

Selasa, 10 April 2012


Assalamualaikum Wr Wb..
Mau cerita ah, udah mau masuk minggu ke-4 dines di RS rasanya amazing terus nih gara-gara ketemu banyak tipe orang jadi sisi lebaynya aku makin naik beberapa level hihihi. Antara empati dan simpati masih belum bisa ngebedain contohnya nih, ada bayi yang usianya baru mau masuk 2 bulan harus di ambil darah terus sesek otomatis gak boleh di kasih ASI, bayi yang nangis ampe wajahnya merah air matanya udah gak keluar, jerit-jerit.. Ibunya gak tega buat liat sambil nahan air mata Ibunya keluar dari kamar.. aduuuuuh SubhanAllah kalo aku ada di posisi Ibu gimana ya? itu terus yang ada di fikiran aku walhasil ikut nangis juga deh..

Cerita yang kedua, paling seneng liatnya kalo udah ketemu pasien yang udah lanjut usia terus disampingnya ada pasangan yang ngejagain J. Ada nih Bapak yang kena stroke ringan mau pindah ruangan kebetulan aku yang ngebantunya, duuuuuh dari pertama masuk kamar udah ketemu senyum ramah istrinya selanjutnya waktu mau pindahin Bapak ke kursi roda ada dialog yang buat senyum-senyum sendiri, gini nih.
Ibu : “Ayo Pak  kan mau sembuh… kita pindah kamar sekarang” pelan sambil ngebangunin Bapaknya. Bapak yang masih belum sadar sepenuhnya cuma manggut-manggut.
Bapak : “Aduh… aduh…” Bapak mengerang cepat Ibu tanya kenapa yang ada sakit dengan suara pelan lembut.
Lanjut waktu Bapak pindah ke kursi roda SubanaAllah Ibu yang usianya sama kaya Nenek Aku telaten banget jagain suaminya, langsung deh burung-burung kecil di kepala aku keluar sambil berkicau “nanti kaya gitu juga ah… “ hahahaha Amin :D.

Tapi… satu cerita lagi yang bikin sedih. Seorang Bapak, sama kaya cerita kedua udah jadi Kakek masuk ke RS sendiri tanpa ada keluarga. Waktu ngasih resep obat sempet Bapak ngeluh soal materi katanya Bapak pindahan dari Ibu Kota tinggal di Garut baru sebentar terus istrinya udah meninggal, walhasil hidup sendiri deh… Sedih ih ditambah malamnya ujan deres banget kalo aku jadi Bapak gak kebayang gimana rasanya… tapi akhirnya aku kefikiran bener deh nanti kalo aku udah usia lanjut lebih baik pasangan aku yang dipanggil duluan, aku yang ngerasain kehilangan.. dari pada nanti pasangan aku gak ada yang ngurusin kalo sakit.

“ Ya Tuhanku, Tuhan yang mengurus manusia, hilangkanlah penyakit, sembuhkanlah. Engkaulah penyembuh Tidak ada penawar selain dari penawarMU, perawat yang menghabiskan sakit dan penyakit” ( Hadist Riwayat Bukhari Muslim)

Mencari.... Kemana?

Senin, 26 Maret 2012




Sayang, entah dimana langkahmu

Sedikit jejak kau leburkan

Hingga sang pasir tak temukan tapakmu

Riang dulu kita bersama tuliskan janji namun dunia tak sekata

Hah? benarkah...

Aku dan kamu, mereka merintih

Lari kau tanpa ucap

Bungkau kau atas tanya

Jika rindu sebuah ikatan konstan maka aku terikat di dalamnya...

Bersama dia pertama, dia kedua, dan dia ketiga..




Karsa Husada, 19 Maret 2012

Aku dan Bumi

Rabu, 21 Maret 2012



Aku dan Bumi
Kau hidup dalam diriku
Aku sangga kau menyelami hari
Dan topangan tubuhku mengokohkanmu
Untuk menari indah menikmati waktu

Demi bulan dan bintang!
Aku tahu kau penuh arti
Laksana beda dalam layar
Kau adalah lautku dan aku nahkodamu
Aku pengendalimu

Sayang..
Entah kau atau waktu yang tak mengerti
Aroganmu kini membuatku lara
Kelak aku pengap penuh api
Dan gersang tanpa air

Sungguh..
Jika dapat ku ulang masa
Tak kurang harapku untukmu
Untuk nafasku dan anak cucukku
Lewat kebaikanmu wayah bumiku

Garut, Situ Ciberem
21 februari 2012

Memori sebulan kemaren LDKO (Latihan Dasar Kepemimpinan Organisasi) sebulan yang lalu abis 3 hari 2 malem rasanya woooooow banget, diatas itu sebagian foto kalo semuanya di pajang gak muat,  banyaaaaaaak :D. Terus puisi ngedadak puter otak buat dibacain pas malem api unggun hihihii..

Sebulan gak buka, gak ngisi posting, ampir 3 minggu libur sekarang 2 minggu kuliah terus sabtu depan udah dines ke RS ditambah itu ini yang lainnya bakal makin jarang posting kayanya...

Salam sayang buat semuanya :)

Salapan Welas Taun :)

Senin, 27 Februari 2012


Bismillahirahmanirrahim, Assalamualaikum ..

Sesuai sama pict diatas Allahmdulilah puji syukur 3 hari kemaren tepatnya 24 feb umur aku bertambah satu jadi 19 tahun hihihii dan skrang tahun ke-2 aku berbagi di blog ini Allhamdulilah ya biar nanti mudah2an bisa kebaca sama anak-anakku :D 

Untuk tahun sekarang SubhanaAllah luar biasa banget Abah yang pertama ngucapin terus pas jam 12 teng disuruh tiup lilin sama Iman adik aku, doa dari Mamah lanjuuuuuuuut sampe siangnya yg amazing bkin nganga orang2 terdekat yg gak disangka-sangka pda dteng pokoknya makasih banyak buat waktu buat kado2nya termasuk temen2 yang penuhin inbox hp dan kronologi wall fb mudah-mudahan ketulusan doa kalian semua dibalas kebaikan yang berlipat-lipat ganda oleh Allah SWT, Amin…

19 tahun ini mau apa No?
Yang pasti semoga ketakwaan aku kpada Allah semakin bertambah, diistiqomahkan apa yang saat ini dijalani, dilancarkan urusan kuliahnya, dimudahkan inspirasi buat nulis dan satu hal yang slama 2 tahun ini ditunggu semoga tercapai buku terbiiiiiiit hix..hix..hix.. 

Mungkin cukup segitu ya semoga orang-orang yang aku sayangi sekarang masih tetap bersama ditahun besok :) dan dikarenakan ini masih pagi aku belum sarapan jadi mau makan dulu ah hehe, dadaaaaaah selamat bersenin ria barokah Allah untuk semuanya :)

Maaf Untuk Malamku

Minggu, 05 Februari 2012

pict from google


Rerumputan dibawahnya bergoyang seirama
Menitikan kristalan bening tanpa noda
Malam yang lemah malam yang lebih dari temaram
Suaan syahdu berbau nanah dari penikmat malam membuat malam bak surganya waktu

Menyamakan suara sama dengan menyamakan hati
Karena sama-sama tak ingin bertahta sebagai penghuni malam yang pikuk ini
Tergeletak tidur berusaha nyenyak walau hidup sama dengan mimpi sama-sama berbantal jerami
Jerami… yang tak ada halusnya kasar dan menusuk ujungnya

Apa ada maaf dalam olesan gincu merah?
Difikir tidak tapi aku mau…….
Orang tua si pemakai jubah berkata maaf ada jika aku telah sama dengannya
Jubah? Putih?

O ya aku paham
Tapi malamku tak jua mengerti

                                                                                                                                                                                Eno Sanding
05 Januari 2011

Monolog Pendua

Senin, 09 Januari 2012

pict of google
Kau menertawakanku dengan menangis
Padahal jika hendak kau berlari aku buatkan bakiak
Lihat! lapang di depanmu sangat luas namun usah kau ucapkan permisi
Ketika getiran egomu merasa ragu akan ku ciptakan cakung dihatimu
Lalu lemah kau bertanya “mengapa tidak kupu-kupu?”
Dan jawabku singkat “karena kau senang melompat”
“Hah bukankan aku tamu?” Iya sayang… tamu yang percikan darah
Tanah yang kau injak seolah ingin mendewasakanku
Kemudian berhasil tapi kau menyingkir dan duduk ditikungan sendu
Sekarang aku yang menggalau: dunia dan cinta logika dan rasa begitu kikir
Mereka menghentikkan massa, lalu aku terjepit dalam rengkuhan yang terbuka
Hening…. 
Setetes tinta dalam segelas air penuh tetap hitam mengotori


Mau Punya Keturunan Sholeh dan Sholehah?

Sabtu, 07 Januari 2012

pict of google

Siapa sih yang gak pengen punya keturunan yang baik, sholeh dan sholehah? Semuanya pasti kepengen berumah tangga bahagia dengan keturunan yang taat kepada orang tua dan Tuhannya Allah SWT. Walau masih kecil nih tapi gak apa-apa dong ya kalo aku nulisin salah satu mimpi aku disini, dokumenter mudah-mudahan nanti anak-anakku baca..Amin  :D

Sempet aku baca buku yang di dalamnya itu nulisin tips agar bisa memiliki anak sholeh dan sholehah, tapi sebelum kita bermimpi punya keturunan yang udah disebutin diatas naaaah yang paling pasti kita harus menyolehkan dulu diri kita sendiri, baik kepada orang tua yang memang udah kewajiban sebagai seorang anak dan tentunya berusaha menjalani syariah agama kita walaupun sulit apalagi untuk tingkatan aku yang masih suka ngegalau gak jelas taaaaapi percaya ini dulu aja deh kalo Allah itu tidak akan memasangkan wanita yang menjaga kesuciannya dengan lelaki yang buruk akhlaknya begitupun sebaliknya. Naaah dari sana kita bisa berusana menata kehidupan kita agar baik dan kelak dipertemukan dengan lelaki-calon suami yang sholeh dan bisa membimbing jauh lebih dekat dengan yang Maha SegalaNYA.

Oke, sekarang aku tulisin tips dari buku yang pernah aku baca tapi ini tips untuk pasangan udah berumah tangga. Gak apa-apa lah ya… buat simpen-simpen :D
1.    Pemilihan waktu pembuahan yang tepat. 
Nah waktu yang paling baik itu sepertiga malam terakhir atau sebelum datangnya waktu Subuh.

2.    Menjalankan Tahajud secara istiqomah.
Seperti penjelasan di point ke-1 waktu pembuahan yang baik itu di sepertiga malam nah setelah melaksanakan Tahajud dan ditutup dengan Witir, sebagai pertanda berakhirnya satu siklus harian, seluruh system reproduksi kita berada pada tingkat kesalehan tertinggi, dimana seluruh rangkaian shalat wajib dan sunnah untuk hari yang terlalui telah lengkap dijalankan.

3.    Dilakukan pada hari-hari seusai menjalankan shaum sunnah.
Hari yang terbaik adalah hari Jum`at pagi setelah sebelumnya menjalankan shaum sunnah Kamis atau Selasa pagi setelah shaum sunnah hari Senin.

4.    Jika pembuahan direncanakan pada bulan Ramadhan, shalat witir dapat diakhirkan sampai menjelang sahur dan pembuahan dilakukan setelah witir.
Penjelasannya lihat point k-2 ?

5.    Meminum air putih tiga takaran atau takaran lainnya sesuai kemampuan.
Persiapan jasmaniah juga diperlukan loh agar keturuan yang lahir memiliki kesempurnaan jasmaniah, oleh karena itu volume cairan yang ada ditubuh juga harus optimal. Jadi, sebelum menjalankan Qiyamullail disarankan meminum air putih sebanyak tiga gelas.

6.    Perhatikan siklus ovulasi perempuan.
Puncak siklus ovulasi biasanya akan tercapai pada hari ke-14 setelah haid berakhir.

7.    Doa.
Naaah ini nih yang gak boleh dilupain, karena doa itu kewajiban orangtua dan hak anak. Hakikatnya  doa itu akan membebaskan janin yang kelak dikandung dari sifat-sifat hawa nafsu. Sel-sel nutfah yang telah berdoa akan membawa sifat qana    `ah atau merasa cukup dengan yang ada, tenang, dan didominasi protein kebaikan.

Gimana udah jelas banget kan? Mudah-mudahan bermanfaat ya buat para pasangan baru dan buat aku? nanti masih lamaaaaaa karena tugasku sekarang bukan mencari siapa yang kelak jadi Ayahnya anak-anak sholeh dan sholehahku tetapi menyolehkan diriku sendiri.

Sekarang berhubung ini malam minggu happy Saturday semuanya mudah-mudahan gak telat ngucapinnya hiiihii
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS