Pages

Jagoan Sholeh

Jumat, 12 September 2014




;Dear jagoan sholeh


Pernah bosan ketemu Teteh?
Pernah marah kalau Teteh banyak bicara?
Pernah kesel kalau Teteh suka ngelarang?
Ah, pasti enggak!
Teriakan kalian ngalahin suara Teteh
Tingkah kalian lebih aktif daripada larangan Teteh
Tapi meski setiap hari berjumpa mengapa kita seolah tak miliki rentan kejenuhan
Kalian dan Teteh terus datang,
Menutup pintu rumah, berjalan kian langkah lalu kita sama-sama duduk di sebuah madrasah
Mungkin... mungkin ada pula di antara kalian yang bergerutu tiap Teteh minta kalian diam tidak banyak bicara
Naluriah Teteh sempat juga merasa kesal karena kalian kadang sulit sekali diatur
Tapi kalian tahu? Semua sirna....
Setiap telinga Teteh tangkap dengungan suara nun mati bertemu tsa atau dal, tanwin bertemu ain kalian baca jelas
Encep meski suka seenaknya, temannya sedang ngaji Encep simpan Qur’an di atas Qur’an yang sedang dibaca oleh temannya sambil berkata “Teteh... abieun... Teteh... Teteh....”
Tapi teman-temanmu pun sepertinya sudah pahami sikapmu, siapapun yang diganggu oleh tingkahmu itu tidak ada yang marah, mereka akan diam lalu kembali melanjutkan bacaannya setelah Teteh minta kamu duduk dulu
Jagoan sholeh,
Sayang Teteh tak pernah terucap lisan namun percayalah untuk berpisah nanti entah bagaimana rasanya....
Kalian nikmat yang Allah berikan, kesempatan besar meraup kebahagiaan dari senyum dan tingkah laku khas anak, semoga kesholehan Allah taufiqkan untuk kalian.

unforgettable oh KEMA

Senin, 08 September 2014


Bismillahirahmanirrahim... 

Dear, memenuhi janji saya di postingan sebelumnya, mumpung saya masih tercatat sebagai mahasiswa meskipun statusnya menggantung hehe. Postingan  PPS ini saya lihat grafik overview ternyata peminat yang bacanya cukup banyak, yes! Saya seneng, selain tujuan saya dapat dibaca kedua pengunjung lapak blog makin bertambah, makasih yaaaa :D. 

Oke, kali ini tentang KEMA (Keluarga Mahasiswa) DIII Keperawatan, kamu yang gak tahu sejarah KEMA sekarang saya tuliskan di sini... 

KEMA berdiri pada tahun 1994. KEMA merupakan suatu wadah bagi Mahasiswa-Mahasiswi Akper pada tahun itu. KEMA terbentuk atas dasar keinginan yang kuat untuk terciptanya perubahan yang lebih baik. Pada tahun itu ketua KEMA yang pertama Bapak Indra Ramdani (Pudir 3 bagian Kemahasiswaan Akper Bidaramukti) berserta wakilnya Bapak Bakti (Ketua STIKep PPNI Jabar) dan Ibu Ratna Ningsih (Perawat RS. Jiwa) sebagai sekretaris. Berawal dari banyaknya aspirasi mahasiswa-mahasiswi yang mengharapkan pendidikan atau pengajaran yang lebih baik dan juga generasi ISMAKEP (Ikatan Mahasiswa Kesehatan) dalam kegiatan-kegiatan yang melibatkan seluruh mahasiswa kesehatan maka dibentuklah KEMA sebagai satu organisasi kemahasiswaan Akper Garut.
       Seiring berjalannya waktu KEMA terus berkembang banyak kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan baik di Akper itu sendiri maupun dengan institusi kesehatan lain. Menurut penuturan Ketua KEMA pertama, mahasiswa-mahasiswi angkatan pertama yang berjumlah 40 orang mampu menduduki peringkat pertama dalam UN (Ujian Nasional) dengan hasil yang memuaskan kemudian hal tersebut berturut-turut terulang sampai angkatan ke IV. Pencapaian Akper pada masa itu merupakan buah dari semangat yang tidak putus karena tak pernah disangka bahwa mahasiswa-mahasiswi yang belajar dengan fasilitas yang kurang, kondisi bangunan yang tidak layak, bahkan sering terkena banjir namun mampu menciptakan orang-orang yang unggul dan berprestasi. Perjuangan sangat terasa pada masa waktu itu hingga pada awalnya mereka merasakan putus asa dan berfikir apakah Akper ini akan tetap berdiri namun karena harapan serta wujud dari jerih payah yang tidak putus maka Akper ini masih tetap ada sampai sekarang yang berubah nama menjadi STIKes Karsa Husada Garut.

Seperti itu kira-kira sejarah terbentuknya KEMA. Tahu kan Pak Gingin? Yang gak kenal keterlaluan deh haha. Ya Pak Gingin dosen kalem, bersahabat sama mahasiswa #haciiiim :D. Beliau dulu menjabat sebagai wakil KEMA anggkatannya saya lupa lagi hehe, menurut beliau KEMA sepanjang hidupnya sering kali mati karena sepinya organisasi, hal ini dikarenakan aktivitas akademik mahasiswa keperawatan khususnya DIII yang padat sekali, ya jangankan mikirin organisasi oleh dines, kuliah, askep, tugas pun tenaga terkuras. Tapi, yang namanya mati pasangannya hidup, ada beberapa angkatan pula yang berhasil membangunkan KEMA dari tidur panjangnya, termasuk angkatan Pak Gingin, termasuk juga angkatan saya horeeee :D!. 

KEMA sendiri bagi saya tinggalkan kenangan yang gak mungkin bisa dilupakan. Dipertemukan dengan orang-orang hebat seperti Ketua KEMA Suryana, wakil-wakilnya Hendra-Atip, patner saya sekretaris Teh Sumi, dan bendahara yang keren pisan Seni, termasuk semua anggota KEMA yang kompak dari pertama dibentuk hingga akhir jabatan. Di akhir mungkin kita agak kesulitan, kita bahkan gak bisa datang diacara pelantikan karena jadwal tingkat tiga yang sudah padat sekali. Semasa kepemimpinan KEMA oleh Suryana beberapa kegiatan kami lakukan dengan perasaan seneng-seneng dan susah-susah bareng. Di sini saya gak perlu ceritain banyak deh karena hampir semua orang yang terlibat organisasi pasti merasakan gejolaknya. 

Kamu, yang sekarang tingkat 1 dari sekarang harus punya keinginan untuk menghidupkan KEMA, biasanya setelah PPS dan LDKO pengurus KEMA akan membuka penerimaan anggota baru, harus lewati proses seleksi jadi siap-siap aja dari sekarang :). Jangan kalah sama askep, tugas n dines, mumpung sekarang statusmu adalah mahasiswa jadi dari pada leha-leha, pacaran, buang waktu mending terlibat di organisasi. Pengalaman saya sendiri nih dari organisasi saya dapat beasiswa, dalam satu tahun kepengurusan saya dikirim ke tiga kota berbeda, bertemu teman-teman mahasiswa keperawatan dari kampus lain, berorganisasi juga, pengalaman menyenangkan. 

Di bawah ini saya masukan dokumentasi KEMA... 

liburan akhir kepengurusan
kalo main ke kantor KEMA bakal liat muka2 ini :D

selesi kegiatan vocational nursing sport



KEMA tingkat 3 n tingkat 2



Finally, ini cerita KEMA-ku,
Kamu gimana? ;)

Report Training Motivasi Setia Furqon Kholid

Sabtu, 06 September 2014



Bismillahirrahmanirrahim... 

Malam, gimana hari Sabtunya? Serius loh dari pagi saya ngerasa hari ini hari Minggu, mungkin karna nganggur kali ya, jadi lupa hari :D. Betewe, sekarang saya mau ceritain pengalaman di acaranya Training Motivasi Setia Furqon Kholid sebetulnya kemarin ingin langsung citcat di blog tapi urusan di mesjid lagi riweuh banget, sekarang baru ketemu waktu :).
 
Jum’at kemarin selain hari istimewa untuk umat Islam ditambah satu agenda yang saya tunggu-tunggu sekali, yupz training motivasi itu, training motivasi yang pengisinya Setia Furqon Kholid, meskipun sendirian perginya tapi saya ketemu 539 orang di sana, tempat acaranya penuuuuuh sekali didominasi oleh anak SMP dan SMA yang setiap kali kata “cinta” diucapkan baik oleh pembawa acara maupun Setia Furqon Kholidnya geeeer ruangan seketika riuh oleh teriakan peserta. Kalau saya ikutan teriak gak? Bo! enggak lah haha senyum kalem aja sambil berdo’a dalam hati hihihi. 

Pembawaan Kang Furqon yang santai dan membaur dengan peserta membuat acaranya semakin menyenangkan, di awal acara Kang Furqon ajukan pertanyaan pada peserta “Siapa yang punya pacar?” cukup banyak peserta mengacungkan tangan meski malu-malu sama diojok-ojok temennya haha, “Siapa yang punya TTM? Atau teman dekat?” cukup banyak pula peserta yang mengacungkan tangan, sampai Kang Furqon menunjuk satu orang ikhwan untuk maju ke depan. Di depan itu, di hadapan peserta bersama Kang Furqonnya langsung, ikhwan itu mengaku memiliki satu orang teman dekat, kemudian Kang Furqon memberi tantangan yang jika tantangan itu disanggupi sang ikhwan bisa mendapatkan buku gratis!. Tantangan yang membuat seluruh peserta kembari sorak sorai setelah mendengarkannya, bunyi tantangannya begini “Sekarang telpon langsung temen deket kamu kemudian katakan, maaf selama ini kalau aku PHPin kamu mulai sekarang kita jangan komunikasi lagi” (redaksinya lupa-lupa ini tapi intinya memang untuk memutuskan hubungan), jegeeeer! Melongo gak sih tuh? Saya aja jujur melongo!, meski beberapa detik berpikir tapi sang ikhwan mengambil keputusan untuk menelpon teman dekatnya, di loundspeaker, bicara langsung pake microfon. Hihihi akhwat yang duduk di samping saya sampai jerit-jerit. 

ini dia ikhwan yang ternyata masih SMA, kita do'akan semoga istiqomah yaaa

Maju ke sesi selanjutnya Kang Furqon lebih menekankan pada apa sih pacaran? Buat apa? Efek-efeknya?. Obrolan mengalir saja ditambah gaya bahasanya yang puitis juga, seperti ini nih,

“Wanita tidak diciptakan dari tulang kaki, maka hidupnya bukan untuk diintimidasi....
Wanita tidak diciptakan dari tulang kepala, maka hidupnya bukan untuk disangjungkan dan dipuja....
Wanita diciptakan dari tulang rusuk sebelah kiri, dekat ke tangan untuk dilindungi, dekat di hati untuk dicintai.....”

Kang Furqon juga menceritakan pengalaman hidupnya yang sejak SMA aktif sebagai anggota DKM yang pada acara perpisahan sekolah tampil di atas panggung bersama teman-teman bandnya, saat Kang Furqon bernyanyi tiba-tiba seorang perempuan berjalan mendatangi Kang Furqon lantas memberikan sekuntum bunga. Bagi Kang Furqon menghadapinya adalah detik-detik yang membingungkan, jika bunga itu diambil maka reputasinya sebagai anak DKM entah akan seperti apa tapi jika tidak diambil akan seperti apa nasib anak perempuan itu?. Menghadapi teriakan dari banyak orang juga kebimbangan akhirnya Kang Furqon memutuskan untuk menyuruh perempuan itu menyimpan saja bunga yang dibawanya di atas panggung itupun hanya dengan gerakan mata. 

Lagi – lagi sorak sorai peserta membahana...... rame sekali!

Tapi, menjelang akhir acara ada yang membuat hati mengharu biru....
Kali ini Kang Furqon menceritakan kisah pencarian kekasih halalnya, keiningan menikah yang telah tertuliskan di daftar mimpinya sejak masih SMA tertulis di usia 21 tahun dan terlealisasi pada usia 23 tahun. Beliau dan istrinya melewati masa yang singkat, 3 minggu untuk ta’aruf – khitbah sampai menikah. Inilah yang dimaksud Kang Furqon dengan Jangan Jatuh Cinta! Tapi Bangun Cinta!, karena dari pengalaman beliau, kedua pasangan suami-istri itu memang membangun cinta untuk mewujudkan cinta yang diridhoi Allah Ta’ala Sang Pemilik Cinta. 

Dalam sesi ini telinga peserta dimanjakan oleh kisah yang mengharu juga lagunya Bunga Citra Lestari Cinta Sejati, kemudian Kang Furqon membacakan sebuah puisi yang ditulisnya di malam sebelum ia esoknya menikah, pada bait terakhir beliau memanggil sebuah nama lalu berjalanlah sesosok perempuan memakai jilbab ungu sambil menyanyikan lagu cinta sejati... “Cinta kita melukiskan sejarah menggelarkan cerita penuh suka cita, sehingga siapapun insan Tuhan pasti tahu... cinta kita sejati. Saat aku tak lagi di sisimu ku tunggu kau di keabadian. Cinta kita melukiskan sejarah menggelarkan cerita penuh suka cita, sehingga siapapun insan Tuhan pasti tau cinta kita sejati. lembah yang bewarna membentuk melekuk memeluk kita dua jiwa yang melebur jadi satu dalam kesunyian cinta...."


Sementara ini puisi yang saya maksud...
Surat Cinta tuk Belahan Jiwa
Kau belum pernah hadir dalam sketsa mimpiku
Namun kau sudah tercatat sebagai belahan jiwaku
jauh sebelum kita terlahir ke dunia
Aku tak mengenalmu
Begitu juga kau yang belum tentu mengenalku
Namun aku percaya, kau titipan Tuhan untukku.

Kelebihanmu, mendecak kekaguman dalam hati
memaksaku tuk melafadzkan tahmid cinta
kekuranganmu, cermin bagiku
yang membuatku sadar, kita hanyalah manusia biasa
yang punya salah dan alpa

Aku tak memilihmu,
namun Allah yang pilihkan dirimu untukku
Maka, mari kita sinergikan potensi,
lejitkan semangat
dan ciptakan karya-karya bersama

Hingga saatnya kelak..
Lahirkan generasi robbani yang cinta Al-Quran
kita berjuang tuk membina generasi pembaharu
yang nafasnya dzikir, lafadznya quran, akhlaqnya Rasulullah
tidurnya ibadah, hidupnya ma'rifat, matinya syahid

Tulang rusukku,
Saat Mitsaaqon Ghalidza itu terucap
Bantu aku menjadi imam yang adil dan penuh cinta kasih
untuk bahtera yang kita kembangkan
untuk ikatan yang kita jalin
Semoga keberkahan pada awal dan prosesnya
begitu juga keberkahan pada penghujungnya

Kuingin bersamamu hingga akhir waktu,
sampai kita dipersatukan kembali di jannahNya
dalam lautan cinta abadi yang hakiki
di akhirat nanti...

Setulus hati,
dari belahan jiwamu

Mengharu sekali :`(
Cinta yang ditempuh dengan jalan yang baik, masa penantian dipergunakan untuk menanti satu hati, percaya pada Allah, jika takdir menghendaki pertemuan itu maka pertemuan akan terjadi, jika takdir menghendaki jodoh tak mungkin terganti... maka perasaan yang membuncah, rasa syukur entah sebesar apa mengingat jalan yang dilalui penuh dengan pengharapan. 

Selamat istirahat, shalih dan shalihat.

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS