Pages

Biarkan Mati Suri

Selasa, 26 April 2011


Sulit aku gambarkan hatiku
Sukar aku ungkapkan mauku
Sempat luka menggoresku
Dan hari yang lalu aku buat nanah dalam relungmu

Detik ini ku anggap rasaku mati suri
Jelamaan tali kasih yang kandas tersakiti


Menit ini ku tahu hatiku gersang bagai pasir
Terhempas ketika angin datang untuk mengukir

Saat ini ku yakini hanya ingin sendiri
Hingga bulan datang membawa kabar “ siapkah kau jalani ini ketika tiba pembuktian, semua ada balasan…..”
Biar…biar hembusan nafas yang mewakiliku
Titik liku ini… titik dimana asaku tengah beradu… titik senyap penuh arti

Cinta bagiku sebuah kenyamanan,
Waktu masih sangat panjang untukku tapaki….
Biarkan mati surti untuk saat ini

Matahari dalam Mimpi

Selasa, 19 April 2011


Bola matahari di langit hitam. Aku ingatkan! Ini bukan waktu siang namun malam, saat bulan bersinar bola api itu muncul. Besaaar sekali. Gemuruh angin menerbangkan benda yg berada di sekeliling tubuh. Aku dan mereka berlari di saat getaran hebat dari dasar tanah terasa. Sempat aku berfikir "inikah kiamat yg di maksud?"

Teriakan Asma Allah terdengar nyaring dimana-mana. Tenggorokan pun perih namun tak henti mengucapkan ALLAHUAKBAR nyatanya rasa takut mengalahkan apapun.

Aku berada diantara mereka; ibuku, keluargaku, dan sahabat2ku mengenakan kain putih yg biasa di gunakan saat sembahyang. Tangis dan sujud kami menghentikan getaran tanah.

Itu mimpi yang hadir di tidurku 4 hari yang lalu, sampai menulis ulang di blog (kemarin aku sempat menulis tentang ini di catatan fb) air mata aku masih saja keluar, aku ingin tahu maksud dari mimpi itu. Memang di bayanganku mungkin seperti itulah hari akhir dan rasanya ketakutanku di dunia ini semakin nyata. Terlalu banyak waktu yang aku sia-siakan dengan kesalahan yang telah membentuk gunung.

Semoga Allah memberikan waktu yg panjang, melindungi kita dari marabahaya, menaungi kita dgn cahaya keimanan, dan menyertakan kita dgn org2 yg shaleh dan shaleha.
Amin...
Segala puji bagi Engkau Tuhan semesta alam

Lewat Lampu Ibukota

Sabtu, 16 April 2011


Terlalu dangkal jika aku katakan ini sebuah perasaan
Namun itulah hebatnya perkenalan
Sedikit demi sedikit mengiris hati sang hawa
Hingga tak ada kuasa dari langit untuk menyeka

Gelisah hanya tinggal kata penuh makna
Karena di sini ada rindu yang bertahta
Namun sulit untuk bersua

Biarkan aku simpan di kedalaman nadi
Wajahmu yang tak pernah ku lihat
Namun kata manismu yang senantiasa ku ingat
Kan ku curi lampu jalan Ibukota `tuk berikan cahaya tidurmu malam ini
Adam, semoga mimpimu semanis dodol Garut

Last day--Deskmate

Kamis, 14 April 2011

dari jadoel sampe terkini :)

Dua tahun ternyata bukan waktu yang lama untuk duduk bersama dalam satu bangku. Deskmate Afina Jannatunnisa. Pertama kenal di kelas X5; gak akrab, gak pernah ngobrol, paling cuma senyum-senyum doang atau sekalipun barengan ya karna ada tugas dari guru, gak pernah kebayang deh 2 tahun ini jadi temen sebangku. Orang yang pertama di ajak ngobrol, yang pertama tau aku lagi senang atau sedih, yang pertama dimintai pertolongan, ngomongin guru kalo lagi suntuk, curcol pas lagi belajar sampe nahan ketawa, atau yang pertama di ajak “bobo yuuk ah…” itulah hebatnya Upin deksmateku yang selama 10 jam duduk di samping aku. Upin juga yang paling semangat dengerin cerita tentang buku pertama aku yang entah sekarang nasibnya bagaimana, upin yang suka baca coretan-coretan cerpen aku di kertas (Kalo yang ini suka aku paksa, hehe), upin yang tau cerita cowok-cowok yang aku keceng sampe akhirnya jadi kabar bahagia atau duka hahaa. Pokoknya upinku ini the best banget! Yaaaah yang namanya temenan kadang ada juga rasa gak enak-gak enaknya (pernah buat salah gitu hehe) tapi allhamdullihnya meskipun upin orangnya moody tapi dia cuek. Yang udah ya udaaah so gandengan n ketawa-ketiwi lagi deh. Kita juga punya panggilan sayang, kalo aku panggil dia ya Upin tapi kalo dia ganti-ganti dulu Ulen di ambil dari nama fb aku dulu Eno Cullen (taukan pernah baca atau nonton twilight saga. Aku penggemar beratnya si vampire ganteng itu hehe) nah kalo sekarang dia panggil aku Watsol singkatan dari Wanita-sholehah hahaha.. ngaco..ngaco… tapi di aminin aja deh mudah2`n itu doa..amin

Si cantik Upin ini hidupnya bahagiaaaaaa banget meskipun sampe sekarang selama 2 tahun kita sebangku status dia masih sama-single. Kadang pengen deh denger upin cerita-cerita tentang cowoknya tapi gak keburu waktu soalnya tadi kita terakhir duduk barengan. Yuuups, besok-besok-besok-besoknya lagi dan lagi kita udah gak mungkin sebangku kecuali kalo mau nambah satu tahun di SMA, iiih amit-amit semoga Allah memberikan kelancaran di UN nanti. Di sekolah tadi kerasa deh sedihnya, masa-masa putih abu tinggal menghitung hari. Upin rencananya mau ngambil psikologi UPI atau Unisba tapi sekarang lagi nunggun SNMPTN Undangan dari UI. Doain ya sahabat mudah-mudahan cita2 Upin di kabulkan oleh Allah. Dari rumah, aku udah punya niat mau meluk dia (hehe lebaykan? Tapi hari terakhir sih TT) eeeeh tapinya sampe jam pelajaran terakhir terus seisi kelas selesai nyanyi-nyayian bareng niat aku kelupaan. Walhasil sambil nunggu angkot lewat deh aku peluk dianya, serasa sinetron hujan, di pinggir jalan, pas bubaran sekolah
“Upin terakhir sebangku…..”
“Iya, sms`n tetep jalankan?”
Huh sama aja bohong keluhku dalam hati. Mana enak sms`n doang…
Lagu yang Upin nyanyiin dari keluar pintu kelas sampe gerbang sekolah

Hatiku sedih
Hatiku gundah
Tak ingin pergi berpisah
Hatiku bertanya
Hatiku curiga
Mungkinkah kutemui kebahagiaan seperti di sini
Sahabat yang selalu ada
Dalam suka dan duka
Sahabat yang selalu ada
Dalam suka dan duka
Tempat yang nyaman
Kala ku terjaga
Dalam tidurku yang lelap
Pergilah sedih
Pergilah resah
Jauhkanlah aku dari
Salah prasangka
Pergilah gundah
Jauhkan resah
Lihat segalanya lebih dekat
Dan ‘kubisa menilai lebih bijaksana
Mengapa bintang bersinar
Mengapa air mengalir
Mengapa dunia berputar
Lihat segalanya lebih dekat
Dan ‘kuakan mengerti
 Sherina-Lihatlah lebih dekat

Yah I love u so much, mudah-mudahan tadi bukan peluk terakhir…

Penghentian

Selasa, 12 April 2011

 
foto by Sayed Maqbul

Biarkan menggantung
Terapung-apung

Bukan sebuah pilihan
Namun penghentian 
Sebelum pertemuan

Pejamkan mata
Barang sedetik
Kenang Rupa
Yang lebih dari setitik

Angin, aku titipkan salam
untukmu nun jauh disana

Bukan sebatas kagumku

Talking to the Moon -galau mode on

Minggu, 10 April 2011

Gak tau malem ini bawaannya kok melow terus, kata orang-orang sih galau tapi gak tau juga mungkin kesepian iya hahaa nah loh kok jadi curhat? -,- pokoknya talking to the moon banget deh, upppps tapi bukan berarti lagi kangen ke mantan terus pengen balikan yaa -,- jujur sih skrg lagi nyaman sama 1 cowo tapi....kalo ngomongin dia pasti panjang deh. Kata sahabat : cinta memang tidak bisa di paksakan, namun cinta itu akan datang dengan perlahan. Nah pelahannya itu yang aku belum siap. ah, dari pada kepanjangan terus aku ngomong makin ngelantur dengerin talking to the moon aja yuuk, lebih mantep yg versi akustiknya..

I know you're somewhere out there
Somewhere far away
I want you back
I want you back
My neighbours think
I'm crazy
But they don't understand
You're all I have
You're all I have

At night when the stars
light up my room
I sit by myself
Talking to the Moon.
Try to get to You
In hopes you're on
the other side
Talking to me too.
Or Am I a fool
who sits alone
Talking to the moon?

I'm feeling like
I'm famous
The talk of the town
They say
I've gone mad
Yeah
I've gone mad
But they don't know
what I know
Cause when the
sun goes down
someone's talking back
Yeah
They're talking back

At night when the stars
light up my room
I sit by myself
Talking to the moon.
Try to get to You
In hopes you're on
the other side
Talking to me too.
Or am I a fool
who sits alone
Talking to the moon?

Ahh...Ahh...Ahh..
Do you ever hear me calling
(Ahh...Ahh..Ahh..)
Ho hou ho ho hou

'Cause every night
I'm talking to the moon

Still try to get to you
In hopes you're on
the other side
Talking to me too
Or am I a fool
who sits alone
Talking to the moon?

Ohoooo...

I know you're somewhere out there
Somewhere far away

~Talking to the moon-Bruno Mars~

Aaah Dulupun Aku Seperti itu…. (Tertawan Cinta)

Jumat, 01 April 2011

Bismillahirahmanirahim…

Aku semakin cinta!
Tidak berlebih jika ku tulisakan kalimat itu, karena memang benar saat ini aku sedang jatuh cinta. Cintaku ini sebuah kebahagiaan yang maha dasyat menyeruak begitu saja dari dasar kalbu, awalnya memang tidak di sengaja namun semakin hari rasanya aku tidak ingin melepas cintaku ini, bahkan mungkin aku pupuk semakin jauh hingga akhirnya melekat erat dalam hatiku, segala puji bagi Allah telah mempertemukan kami, Hey ku mohon jangan salah berfikir! Cintaku ini bukan cinta untuk adam namun lebih tulus dari itu yang ku namakan cinta terhadap jilbabku.

6 bulan yang lalu aku sangat bangga dengan rambut panjang hitam lurusku, rambutku itu natural dan sehat. Tak pernah sekalipun aku pergi ke salon untuk meluruskan atau merawat dengan tektekbengek perawatan rambut yang aku tak tahu namanya. Aku ingat dulu, banyak orang bertanya apa yang aku lakukan terhadap rambutku “eno nyalon dimana?” “eno pake sampho apa?” selalu aku jawab seadanya dengan gelengan kepala dan kejujuran aku pake sampho merk X yang harganya paling murah di antara semua sampho yang di iklankan di televisi, lalu respon mereka ada yang tertawa, ada yang membulatkan bibir seraya berkata “ooooooooh” dan ada pula yang langsung beli sampho merk tersebut. Ah kopi asem aku kalo inget mereka!

Selain rambut, 6 bulan yang lalu aku pun memiliki hobi khas remaja-remaja pada umumnya. Yaaa aku senang mengecilkan ukuran baju!. Dari mulai seragam putih abu-pramuka-baju olah raga-sampai hampir semua baju sehari-hari yang mamah belikanpun aku kecilkan. Aku senang memakai baju ketat sehingga ukuran badanku yang saat itu tengah berkembang telihat indah di depan cermin. Aku tidak peduli apa kata orang yang penting aku senang memakainya.

Rambut panjang dan baju ketat itu berangsur hilang, di mulai dari berbagai kejadian yang aku alami:

Suatu sore aku pergi bersama salah seorang sahabatku. Kami beriringan dan aku berjalan di sebelah kanan dia, saat itu yang aku pakai t-shirt warna merah tua dan jins panjang hitam sengaja aku masukan t-shirt tersebut kedalam jins sehingga perutku yang tidak memiliki lemak dapat terlihat datar, sementara bokongku pun terlihat semakin berisi hasil olahraga setiap pagi dan sore hari. Lalu, apa yang terjadi? Entah dari mana datangnya, tiba-tiba saja berlari seorang pemuda yang kemudian dengan cengiran khasnya memegang bokongku dari belakang (memalukan sekali, tapi untuk contoh gpplah aku tulis. Semoga ada hikmah di balik ceritaku untuk teman2 semua). Aku marah? Ya pasti! Aku di perlakukan seperti itu di depan umum. Seolah waktu berhenti, semua orang yang ada di sana menatapku tapi kembali lagi aku tidak bisa berbuat apa-apa toh apa yang terjadi semua karena salahku. Itu pertama kali aku berfikir tentang kesalahanku namun sayang aku masih buta hingga aku tidak merasa bahwa hal tersebut adalah teguran untukku.

Yang menjadi titik awal perjalanan jilbabku adalah ketika aku memutuskan untuk memangkas rambut, tujuan pertamanya karena aku ingin mencari suasana berbeda, aku sudah mulai jenuh dengan rambut panjang walaupun aku memiliki sifat cuek namun tetap saja meskipun tidak menggunakan perawatan tetap aku harus `mengurus` rambut. Yaaaaaah akhirnya ketika aku pulang dari salon kesal, marah, dan masih banyak lagi perasaan bercampur aduk. Yang aku fikirkan sebelumnya ternyata jauuuuuuh dari kenyataan, entah itu model apa yang jelas aku merasa freak sekali. Tapi, penyesalan tetap penyesalan, nasi sudah menjadi bubur tinggal telan dan hep! Tunggu keluar.

Setelah kejadian salah pangkas rambut, kemanapun aku pergi di pastikan memakai kerudung. Di bulan-bulan pertama, jilbab aku gunakan sebagai kain penutup kekuranganku namun dengan berjalannya hari aku merasakan kenikmatan tersendiri. Berangsur pakaianku pun tertata, tidak ada baju yang di kecilkan, t-shirt ketat serta rok pendek atas lutut. Aku sadar meskipun jilbabku belum memenuhi syarat-syarat jilbab Syar`I tapi toh sekarang aku sudah memulainya, aku bahagia dan aku merasa beruntung telah Allah beri penerangan hidup. Maka, ketika sekarang sahabat-sahabatku ribut mengenai baju yang di anggap terlalu besar, rambut yang di tata sedemikian rupa sehingga terlihat indah (memang indah), dan terusan pendek atas lutut, processor di kepala ku langsung bereaksi “aaah dulupun aku seperti itu….” Dan sekarang aku hanya bisa tersenyum getir, bahagia, dan penuh harap. Semoga senantiasa aku dapat istiqomah, semoga aku bisa mempertahankan cintaku ini, dan semoga kelak aku serta sahabat-sahabatku dapat saling mengokohkan untuk tetap menjaga cinta kami bersama.

Satu lagi yang aku rasa setelah hijarah berjilbab, ketika aku pergi sendiri kemanapun itu aku merasa lebih aman karena ada Kekasih yang menjagaku, sekarang aku pasrah toh aku yakin Kekasihku senantiasa menjaga kesucianku. Segala Puji BagiMU.
Satu puisi yang aku kutip dari tabloid mini Hidayatullah Garut

Tertawan Cinta

Ya Allah
Jika cinta adalah ketertawanan
Tawanlah aku dengan cinta kepada-MU
Agar tidak ada lagi yang dapat menawanku
Ya Allah
Jika rindu adalah rasa sakit
Yang tidak pernah menemukan muaranya
Penuhi aku dengan rindu kepada-MU
Dan jadikanlah kematianku
Sebagai muara pertemuanku dengan-MU
Ya Allah
Hatiku hanya cukup untuk satu cinta
Jika aku dapat mengisinya dengan cinta kepada-MU
Akan kemanakah ku sembunyikan wajahku dari-MU
Ya Allah
Tawanlah cintaku
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS