Pages

Para suami, udah ajak istrinya dinner belum?

Rabu, 26 Oktober 2016


pict from google

Judulnya jleb ya, semoga para suami tergugah meneruskan membaca sampai selesai. Aamiin.

            “Belum apa-apa udah nodong gitu”
            “Ya eya dong, kan tulisan ini mewakili hati para istri”

 Sering sekali dengar perempuan memiliki tingkat stress lebih tinggi dari pada lelaki, termasuk perempuan yang sudah berkeluarga sekalipun alias istri dan ibu, baik yang mendedikasikan waktunya fulltime di rumah maupun yang diselingi dengan aktivitas bekerja. Kehidupan rumah tangga yang pasang surut tidak lepas dari ujian sering kali membuat istri goyah, contoh realnya mengapa istri senang sekali curhat panjang lebar agar ingin didengar bahkan terkadang sampai menitik air mata, itu karena pertahanan hatinya yang memohon penopang. Istri tidak bicara langsung pada suami dirinya ingin ditolong padahal bendera putih siap untuk dikibarkan tetapi meski rasio hatinya lebih banyak bekerja tetap kodrat ketegaran jiwanya mampu menutupi.

Beberapa bulan yang lalu... saat belum melahirkan aku dan suami pergi ke foodcourt di salah satu toserba di kota kami dan dalam waktu itu kami bertemu tiga pasutri teman-teman suami yang juga sedang berada di sana. Aku memperhatikan bagaimana cara komunikasi para suami kepada istri. Suami yang duduk menghadap istri, memperhatikan istri yang berbicara, menunjukan bahwa dirinya terbuka dan menerima. Kami hanya sebentar berada di sana hanya menikmati makanan lantas segera pulang saat pamit salah satu teman suami goyon “Ah panganten baru kalah sama penganten lama” lalu suami menimpali “Kita masih bisa di rumah Pak hahaha”. Aku pun ikut tertawa dengan artian menertawakan percakapan mereka dan mungkin pula nanti saat baby lahir kami pun akan seperti mereka.

            Daaaaan ternyata benar!.

Aku dan suami sangat membutuhkan quality time untuk kami, ini bukan berarti menomor duakan anak atau hadirnya anak menjadi beban tetapi walau bagaimanapun kulitas hubungan yang terjaga berefek pada keharmonisan keluarga. Istri itu full menyayangi anak jika kurang suplay kasih sayang yang didapatkannya dari suami, bukankah akan timbul kegersangan dalam hatinya?. Percaya deh, para suami kirim pesan seperti ini pada istri “Ma, pulang kerja kita makan berdua ya...” 100% istri dibuat senyum-senyum sendiri dan hatinya bergelora penuh bintang, “udaaaah pokoknya suami gue paling baik, paling perhatian, paling ganteng kalah artis korea mah” soalnya apa? Istri dari semenjak memutuskan untuk menikah kriteria ganteng-tampan-eye catching udah tergantikan dengan akhlak baik suami. Nah ini setelah menikah dan punya anak suami tetap perhatian maksimal nan romantis makin cintah istri itu hatinya bahagia.

Jauh sebelum anak lahir suami sudah mengagendakan waktu khusus untuk kami berdua, berpikir jauuuuh kita mau pergi kemana kemana... tapi sekarang setelah melahirkan kami hanya makan malam itupun diselingi dengan banyak pertimbangan. Suami mau makan di anu anu anu sedang aku pilihannya jompang, teteup pengennya baso aci! Haha istrinya maniak baso aci. Tapi meskipun begitu aku tetap senang sebab yang pertama mengajak dan antusias adalah suami J.

Galeri hape box penyimpan kenangan

Kamis, 20 Oktober 2016

Banyak hal yang bisa dilakukan seseorang ketika kenangan tiba-tiba datang menyerbu pikiran. Pekerjaan ya pekerjaan, anak nangis ya terdengar tetapi tanpa sadar lamunan melanglang sebentar, meski hanya sebentar tetap saja jejaknya terasa berdegup. 

Seperti suatu sore suami bertanya "Mi, kapan ya kita ke Bogor lagi?". Deuh! pas banget aku juga lagi mikirin itu wkwk sontak aku membalikan badan merajuknya, "hayu Bi...hayu kesana....". 

Rindu itu bisa menjadi hal sederhana
bisa juga berubah rumit
rindu itu hal-hal yang tidak bisa terjangkau seluruh indra, 
selain hati dan pikiran yang bekerja
rindu itu artinya peristiwa yang pernah terjadi berjalan menyenangkan 
hingga.... ingatan tentangnya melekat 

Daaaan yang biasa aku lakukan buka galeri foto di hape :) sambil berdoa one day aku harus ke sana lagiii. 

keluarga di Bogor, waktu ini aku gak tau kalo ternyata aku udah hamil
Haiiii Bu Endah dan semuanyaa
teman kosan cantik Teh Pina
para ibu rempongers lab

Kalau Perempuan Suka Minum Kopi Hitam

Rabu, 19 Oktober 2016

Minum kopi hitam hampir setiap pagi aku lakuin, awalnya gak sengaja cuman nyicip-nyicip kopi punya Bapak tapi kelamaan Bapak jadi tahu kalau kopinya habis setengah pasti aku yang minum. Protes iyah di awal, inih anak maunya enak terus bikin aja kalau mau. Ah tapi sensasinya itu loooooh, nyesss manis lewat tenggorokan :D. 

Sementara, 
aku juga punya cara sendiri menikmati kopi hitamku, membiarkannya mengendap dan anget-anget kuku, aku menjauhi kopi yang baru diseduh lalu langsung diminum wow bisa-bisa gigiku hitam karna endapannya wkwkwk. 

Zaman sekarang perempuan minum kopi bukan hal yang aneh secara gerai kopi di kotaku pun sudah berserakan, aku sendiri termasuk bukan penyeganya *elah bahasa apa itu* yang suka  menikmati kopi di coffe shop ah rasanya belum menjadi pilihan buatku inget ade di rumah hihihi paling sama suami cuma lewat-lewat aja :D. 

Nah... selain pagi hari nyicip kopi punya Bapak yang habis setengah gelas itu waktu-waktu santai seperti di kantor ini aku manfaatin buat ngopi, biar mata melek dan rasa manisnya buat hati senang selalu. 


Sekarang, kopi tidak hanya identik dengan ke cowo-an, perempuan juga sah-sah saja turut menikmatinya termasuk kopi hitam, aku ulangin yah kopi hitam. so, kalau ada yang berkerut keningnya sambil bertanya "suka kopi hitam?" anggukin aja dengan mantap, emang salah yaaaa. Terlebih perempuan sangat memerlukan keadaan yang relaks dalam menyelesaikan pekerjaannya juga perempuan peimilik stressor tinggi maka hal ampuh untuk mengatasinya adalah melakukan hal yang membuat nyaman dan senang. 

Nih... ternyata menikmati kopi juga ada waktu yang tepatnya loh, yaitu pagi hari dan setelah makan siang sementara hindari minum kopi malam hari karna berefek sulit tidur, bahayaaa atuh bisa-bisa besoknya lemas lungkai :D.

cheers! selamat menjelang senja, 


KEJORA

Selasa, 18 Oktober 2016


Kemudian,
Masih pada langit yang sama
Saat tengadah kepala kita menjurus ke atas
Seketika awan-awan berarak pisahkan diri
Ciptakan bentangan lapang tanpa asap
Lantas,
Mata kita mengerjap
Menghitung bintang demi bintang yang kemudian datang
Bintang yang tersenyum membentuk elokan mata, hidung dan bibir yang berbinar
Kita turut kembangkan senyum
Di bawah rerumputan yang basah oleh embun malam
Rintikan lembutnya jalari sekitaran pundak
Sementara telunjuk kita mengapung ke udara
Memilih sesuka hati bintang mana yang di suka
Di selari angin yang juga turut berdendang tawa
Aku bentangkan seluruh jari kemudian berkata “itu bintangku.....” menangkapnya lalu dengan genggaman menyimpannya di dada
Saat jatuh cinta,
Maka semesta ‘kan turut bahagia tanpa diminta
Aku alihkan pandangan,
Menatapnya yang masih berbinar
Kejora, bintang yang paling indah itu di matamu

Garut, 12 Oktober 2014
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS