Pages

Monolog Pendua

Senin, 09 Januari 2012

pict of google
Kau menertawakanku dengan menangis
Padahal jika hendak kau berlari aku buatkan bakiak
Lihat! lapang di depanmu sangat luas namun usah kau ucapkan permisi
Ketika getiran egomu merasa ragu akan ku ciptakan cakung dihatimu
Lalu lemah kau bertanya “mengapa tidak kupu-kupu?”
Dan jawabku singkat “karena kau senang melompat”
“Hah bukankan aku tamu?” Iya sayang… tamu yang percikan darah
Tanah yang kau injak seolah ingin mendewasakanku
Kemudian berhasil tapi kau menyingkir dan duduk ditikungan sendu
Sekarang aku yang menggalau: dunia dan cinta logika dan rasa begitu kikir
Mereka menghentikkan massa, lalu aku terjepit dalam rengkuhan yang terbuka
Hening…. 
Setetes tinta dalam segelas air penuh tetap hitam mengotori


Tidak ada komentar:

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS