Pages

Negeriku di Seperempat 12

Selasa, 01 Mei 2012

pict from google
Sebuah nyanyian fasik disiang hari
Kelumit lidah gurita bernaung di tanahku, sekarang
Gerombolan manusia yang menari dan bernyanyi kini disorot kamera
Tak ubahnya negeri semua ikut satuuuuuu
Simpan kotoran dikanan
Simpan kotoran dikiri
Dipertengahan terjepit, bukan jepitan baja yang hanya membuat sakit fisik tapi jepitan batin yang menembus hingga akar paru
Untuk egoisme yang membuta calon pengisi bui yang kini memadat layaknya Jakarta ditengah macet
Sang Pangeran yang dibuat pecah kepala oleh algojo, merana
Disepersekian titik jalan bocah beringus turun naik tengadah tangan lalu mengejar orang yang tak memberinya sodakoh, gopek yang kini tak berarti oleh zaman berselimut dusta
Aduuuuuuuh! Ini murni jeritku, matahari atau bulan yang menjadi sahabat? Ketika pemompa darah kami pemacu tiap energy semangat kami berkompak ria membunuh kami bertahap
Kalian, tak usah risaukan aku atau sekelilingku yang masih dapat menanak beras 5 kaleng susu setiap harinya!
Namun sayang... tengok para renta yang hidup berdua dengan nasi aron pengganjal perutnya
Dan sayangku... bagaimana nasib tanah ini? jika para tunas dengan semangat pahlawan 45 terganjal langkahnya dalam mengais ilmu... jika alam tak bersahabat maka mereka Syahid seperti perjuang di masa Nabi
Zaman berselimut dusta, tipuan janji untuk satu kemenangan bukan tujuan pembaharuan negeri.
Kasihan
Eno Sanding,
30 April 2012

8 komentar:

Akhmad Muhaimin Azzet mengatakan...

sebuah puisi yang bagus sekali ihwa negeri ini yang tak kunjung bangun dari entah tepatkah bila dikatakan dalam kegelapan, hmm... kejujuran seakan raib ke mana, apalagi keadilan, apalagi kemakmuran bagi seluruh bangsa, hmmm....

Si Belo mengatakan...

Kerenn... *ampe gak tau mau bilang apa* #terkesima

Unknown mengatakan...

saya selalu & selalu yakin terhadap semangat & talent dari setiap anak Indonesia yg hebat,jangan menyerah pada keadaan tp buatlah keadaan yg menyerah kepada kita

Yudi Darmawan mengatakan...

bisa juga nulis kata2 sebagus ini ya,
ternyata masih ada yang optimis sama negeri ini,
salam..

Leadership Developmant Training mengatakan...

kunjungan gan.,.
bagi" motivasi.,.
kehilangan jadikanlah sebuah pelajaran untuk mu.,.
jangan hanya menyesali apa yang terjadi.,.
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.,

W i e d e s i g n a r c h mengatakan...

puisi nusantara yang sarat semangat...
sudah jarang sekali aku menemukan puisi genre se semangat ini... ^___^

aku kagum dengan kecintaan dan perenungan akan bangsa ini....
semoga apa yang engkau sampaikan lewat kata2 disini, bisa menjadi pemompa semangat yang tidak pernah mati dan terhneti begitu saja ^__^v

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" mengatakan...

eno sanding itu nama pena barumu yah? :P

bloggerid mengatakan...

wah aku ingat dulu waktu SD saat pramuka..

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS