Pages

Setia Sepanjang Masa

Sabtu, 22 Juni 2013



Bismillah..

Assalamualaikum.

Selamat malam semua, malam ini saya ingin bercerita beberapa kasus kesetiaan yang dari pagi sampai siang membuat saya mengerti itulah cinta dalam jalinan waktu yang manis sepanjang masa.

Kisah-kisah yang terlahir dari pasangan insan dalam usia yang tak lagi muda. Namun, disana lah letak istimewanya.

Pertama, orang tua saya. Mamah dan Bapak.

Tadi pagi saya diberi kejutan, pukul 05.00 dimana mata masih tertutup karena maklum sedang tidak melaksanakan kewajiban jadi bangun agak siangan dikit hehe.Mamah yang tiba-tiba membangunkan saya “No, No lihat Bapak nyuci piring bangun!”. Awalnya susah mencerna namun karena terus dipaksa well akhirnya pergi kebelakang dan memang untuk pertamakalinya saya menyaksikan Bapak sedang mencuci piring-piring kotor.

Ah Bapak baik sekali, beliau mengerti hari ini saya dinas pagi kemudian Mamah sedang diberi ujian sakit tangan 1 minggu terakhir ini. Kenapa sesubuh itu mencuci piringnya? Ya karena tidak ingin terdahului oleh saya mungkin yah sehingga otomatis berangkat dinasnya tidak kesiangan. Aduuuuuh anak seperti apa saya ini -_-.

Dan tadi sore saat membereskan piring-piring yang dicuci Bapak saya lihat ada satu piring yang nampaknya tidak bersih beliau bilasnya. Jadi lucu namun tetap berkesan sekali.

Kedua, di rumah sakit. Pelukkan erat.

Seorang pasien lelaki, memakai selang oksigen sabagai alat bantu pernafasannya dengan duduk dalam posisi semifowler untuk mengurangi sesaknya. Perut yang membuncit besar seraya sesekali terbatuk-batuk. Dari pagi saat saya membereskan tempat tidurnya, sang Bapak terlihat sangat lemah mungkin karena batuk serta muntah yang tidak berhenti. Luar biasanya, seorang perempuan memakai kerudung oranye dengan sigap menjadikan tangannya sebagai tempat kotoran sang Bapak ketika muntah.

“Ibu, pakai keresek supaya gak kotor” Saran saya mengingatkan, namun dengan lembut Ibu itu menolak.

Pukul 09.00 ketika dokter datang untuk visite kepada seluruh pasien saya pun ikut.Lantas, ketika dihadapkan pada pasien tersebut akhirnya dengan sangat hati-hati dokter menjelaskan keadaan sang Bapak serta diagnose medis yang muncul. Setelahnya apa yang terjadi?. Kedua insan yang dipersatukan oleh Allah dalam ikatan suci itu saling berpelukan dengan tangisan sang Bapak yang membasahi kerudungan Ibu. Beberapa kali keduanya saling menciumi pipi serta kening satu sama lain, kembali berpelukan erat serta Ibu yang berusaha menguatkan bahwa ini adalah ujian dari Allah pada mereka.

Ketiga, dirumahsakit.bisikan cinta Illahi.

“Laillaha..illaulah…. ayo Bu nyebut Allahu Akbar”

Saya berdiri mendampingi pasien perempuan yang berada di masakritis. Pasien perempuan yang sudah tidak sadarkan diri karena nyeri hebat yang iarasakan di perutnya. Sesekali tersadar kemudian mengerang untuk menahan nyerinya.Oksigen terpasang, observasi terus dilakukan.Tekanan darah sangat rendah, nadi sulit untuk teraba. Melihat kondisi sang istri, Bapak yang dari awal duduk disamping pasien perempuan itu terus menggumamkan kalimat-kalimat Illahi. Matanya sudah merah oleh air mata yang tertahan hingga akhirnya membuat keputusan untuk membawa istrinya pulang. Baik dokter maupun perawat berusaha membujuk agar niatnya untuk membawa pulang diurungkan. Namun karena beberapa alasan beliau kekeuh ingin pulang paksa.

Dalam proses itulah saya menyaksikan ketegaran sang suami yang berjuang untuk istrinya. Pelukan, ciuman, dzikir-dzikir Allah terusdipanjatkan.Subhanallah, saya tercekat empati saya selalu saja menyeruak ingin saya bacakan surat Al-Kahfi atauYassin namun itudia Al-Qur`an sedang tidak saya pegang, MajmuSyarif yang biasa dibawa tertinggal dirumah. Allah…

“Bapak, yang sabarya Pak…”

Bapak mengangguk lalu kembali menciumi sang istri yang semakin lemah namun tetap mengerang kesakitan.

“Ayo Bu nyebut-nyebut” Seraya terisak dan menghapus air mata dengan handuk kecil Bapak terus menguatkan sang istri.

Luar biasa bukan, disaat media menontonkan kasus perceraian yang heboh dengan intrik-intriknya, disisi lain pada usia yang tak lagi muda para insan yang satukan oleh cintaNya tetap bersatu dalam kondisi apapun.

*Tulisan ini awalnya ingin diposting kemarin namun yah begitulah hambatan hihihi

Tidak ada komentar:

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS