Pages

Teman Amplop Coklat

Senin, 27 Juni 2011

Bahkan untuk membalikan badan dan menatapnya saja Aku tidak berani, Dia yang duduk di belakangku menyandarkan punggungnya kebelakang kursi bermotif bunga berwarna emas menyala namun di dominasi merah sebagai warna dasar kursi, amat kontras dengan kulit putihnya.

“ Bicarakan sekarang? Lihat ada mereka sebagai saksi” Tanyanya kepadaku

Aku benci dengan keadaan seperti itu, menghimpit dada yang memang terasa sakit jauh-jauh hari. Kali pertama aku tolak, namun Dia masih tetap merajuk. Sekilas Aku putar kepala untuk melihat Dia.. yaaa sorot mata itu yang Aku tangkap dan pada akhirnya Aku mengalah, Aku ucapkan terserah lalu kalimat-kalimat indah keluar dari bibirnya…sangat indah bahkan jika mengingatnya hatiku ini ibarat serpihan kertas yang berserakan begitu saja di atas keramik atau tissue dengan serat-seratnya yang rapuh.

“ Jangan nangis….” Seru temanku pada Dia ketika melihat wajahnya yang memerah

Diteguknya segelas air putih yang berada di depan tempat duduknya, lalu beranjak memohon diri untuk berpamitan kepada Kami. Disana.. benda yang beberapa hari lalu Aku titipkan kepada temanku untuknya masih berada di tempat pertama kali Aku simpan. Harapku, benda tersebut tidak sampai ketangannya dengan keadaan seperti ini. Untuk menatapnya saja Aku tidak kuasa apalagi memberikan benda tersebut langsung, berat sekali.

Benda tersebut bukanlah barang dengan harga yang mahal, bahkan untuk mendapatkannya saja Aku tidak harus mengeluarkan uang sepeserpun, namun sejak akhir tahun kemarin benda tersebut sudah ada di tanganku, aku pakai sehabis sembahyang, aku bawa ketika tidur untuk mengingatNYA, dan aku simpan di dalam tempat pensil ketika sekolah dulu. Benda pemberian Nenek sebagai oleh-oleh dari tanah Nabi yang saat itu sudah berada di tangannya. InsyaAllah, seorang adam dengan akhlak yang terjaga. Tasbih bewarna biru…

Beberapa minggu berlalu, ketika hari-hari berjalan seperti semula sebelum perkenalan kami beberapa bulan yang lalu.. Beberapa malam kemarin, Dia mengirimiku sebuah pesan singkat yang isinya membuat Aku terkejut. Dia menjelaskan, selepas magrib seperti biasa Dia gunakan tasbih tersebut untuk menghadap sang Khalik namun entah mengapa tiba-tiba putus, hingga salah satu batunya pecah. Aku meminta untuk memperbaikinya, hingga esoknya kami bertemu. Pertemuan pertama selepas belasan hari panjang yang Aku lewati setegar mungkin namun tetap ada air mata ketika Aku sendiri dan menghadapNYA. Ini yang terpanjang untukku…

Kembali, ketika tasbih tersebut selesai Aku perbaiki di siang harinya Aku pergi menuju rumah temanku untuk menitipkannya lalu Aku memberi tahu bahwa benda tersebut akan kembali berada di tangannya, namun betapa lemasnya tubuhku karena dengan alasan tertentu Dia lebih memilih untuk mengembalikan benda tersebut ketanganku. Aku tidak bisa berkata apa-apa.. apapun yang Dia inginkan Aku tidak bisa berkata TIDAK.

Dan semalam, setelah beberapa hari tasbih tersebut kembali Aku pakai seperti semula, menjelang tidur seraya berbaring lewat batu-batu biru itu Aku lirihkan KeAgunganNYa, namun secara tiba-tiba tepat pada batu yang pecah tasbih tersebut kembali putus. Segala puji bagiMU… apapun yang terjadi kelak di depan telah Engkau tuliskan… pasrah, sabar, dan tawakal.. Selalu sertakan Hamba dengan orang-orang yang Engkau Ridoi, yang bertakwa karena Engkau dan yang bersyukur atas seluruh nikmat yang Engkau berikan..

Batu-batu biru itu kini aku simpan sebagai teman amplop coklat berisi pemberiannya.

10 komentar:

octarezka mengatakan...

mksudny lg dpinang y?
(_ _'')

Fairysha mengatakan...

putus ya no??? :)

Gaphe mengatakan...

waah dikasih tasbih ya?.. pantesan trus rajin ibadah *apa hubungannya?* hehehe..

Anonim mengatakan...

fiksi apa true story, non?

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" mengatakan...

sama kayak rezka, maksudnya lagi dilamar yaaah?

Rizky Illahi mengatakan...

Wah dari bahasanya sih, true story nih....!!!

bayu hidayat mengatakan...

Batu-batu biru itu kini aku simpan sebagai teman amplop coklat berisi pemberiannya.""" wih ada pesan tersirat nih. hmmmm true story ahhh,

Iskandar Dzulkarnain mengatakan...

sepertinya ini fiktif :O

Aina mengatakan...

dikembalikan? maksudnya putus?

Mas Jier mengatakan...

kayaknya beneran nih ceritanya, selamat ya udah mo dilamar *nggak paham cerita alias komen ngawur*
salam

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS