Pages

Firasat Perempuan

Minggu, 07 Agustus 2011

Rabb...
Ada apa dengan getaran ini..
Dingin, seolah hamba tak bisa menghembuskan nafas untuk beberapa detik kemudian..
Bahkan gemertak gigi terdengar hingga ujung telinga..
Sementara jemari berperang hebat dengan nurani,
Yang aku yakini nuraniku sebagai perempuan..

Rabb…
Apakah ini hanya sekedar firasat..
Atau rasa cemburu yang Engkau Anugrahkan pada setiap ciptaanMU..
Engkau lebih tau apa yang hamba rasa..
Ampuni hamba, ampuni hamba..

Wahai Akhi…
Lelaki sederhana dengan akhlak yang terjaga serta pintar pekertinya yang senantiasa aku sertakan dalam sujud panjangku, satu lagi kau torehkan warna dalam hatiku namun jangan kau fikir saat ini aku tengah bersedih, aku bahagia Allah Sang Pemilik Seluruh Hati kembali memberiku ujian yang sangat ringan namun terasa berat untuk aku yang baru menitik tangga milikNYA. Melawan perasaan ini yang tak lain hanyalah penyakit kotor. Aku tidak mau perasaan yang selama ini aku jaga untukmu ternodai hanya karena firasatku. Namun jika memang ini benar dan aku cemburu, maka aku adalah perempuan yang sangat salah. Aku tidak pantas. Maafkan aku. Seharusnya aku bahagia, seseorang disanapun menyayangimu menyertakan namamu dalam pengharapan doanya. Esok lusa jika waktunya tepat, maukah kau tau tentang mimpiku? Ketika aku hendak menyerah..

Rabb…
Hamba serahkan perasaan ini kepadaMU
Jika terkadang hamba mengharapkan perasaan kami sama maka ampuni hamba
Yang hamba rasa tak lain bersumber dari kodratMU

Rabb…
Jika kelak kami benar-benar berpisah
Hamba titip rindu hamba untuknya
Lapangkan hati hamba, beri hamba keikhlasan

Ya Akhi, sahabatku...
Kau lelaki luar biasa, bukan rupa serta apa yang telah Kau beri yang senantiasa hadir dalam ingatku namun karena beberapa hal yang mungkin telah kau ketahui betul.. Jika dulu sering Kau berkata “Di atas langit masih ada langit…” maka jika firasatku benar kata-katamu pun terbukti kebenarannya, ada seseorang yang jauh lebih baik segalanya. Namun ijinkan aku untuk mengurai kebahagiaan perasaanku setelah tulisan ini, yang aku sebut dulu tidak tepat  waktunya. Kembali tentangmu. Tolong terima maafku…

Rabb…
KepadaMU hamba berserah, dengan penuh kerendahan hati, hamba mohon..
lindungi hati hamba, lindungi hati kami, sertakan kami dengan orang-orang yang sholeh dan sholehah..


Terimakasih untuk hari ini, pertemuan sore tadi, celoteh beberapa jam yang lalu, serta coretan ini kelak akan menjadi untaian kenangan

7 komentar:

RZ Hakim mengatakan...

Doa yang indah. Seperti sedang mempersiapkan hati pada sebuah keikhlasan, di saat apa yang kita cintai masih ada (dan tidak benar2 terbang)

Fei mengatakan...

makanya habis makan sahur jangan nongkrong di teras, yah dingin, hahahahahahahaa, berkunjung lagi ada photo hot artis yg gak bakal kau sangka2 kawand, SUMPAH

bayu hidayat mengatakan...

duhhh semoga doa nya terkabul. sabar ya. jangan cemburu berlebihan. hmmm makin cemburuan cowok entar malah jadi ngak suka. hmmm santai aja. karna kalo santai aja bisa buat penasaran.

Dhymalk dhykTa mengatakan...

cemburu boleh , ,malah itu perekat cinta, tp ada kadarnya masing.2 sukses selalu yah ukhti

octarezka mengatakan...

aiih...aku jg lg ngrasain hal sama skrg. huhu...
jempol dh buat tulisan ini
=)

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" mengatakan...

ini ceritanya laghi galau yah? kedengerannya kamu lagi suka sama seseorang tapi orang itu udah punya pasangan. :)

soulful^^~ mengatakan...

cieee, adek habis ngadain pertemuan dg siapa? :)

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS