jendela
Selasa, 04 Maret 2014
rerintik syahdu tenggelamkan hati risau dari seorang pujangga
puisinya temui kebuntuan
pandangan absurd menatap sekelumit kisah
sekian banyak langkah mengapa tak satupun jadi hal yang pantas untuk diuntai
aduhai ini adalah puisi yang kesepian
ditinggalkan oleh rentetan kata
majas membungkam
setibanya hati mencekam
oleh gemuruh beribu tanda tanya
"mengapa begini?"
jadi satu yang tertinggal,
sebuah penyesalan
semuanya karena langkah sempit
menghimpit aliran darah
bekulah sel-sel sarap
berakhir pada nafas yang menghunus resah
ingin berlari
membuka banyak jendela
di muka dunia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
puisinya bagus banget mbak, hehe ijin follow ya utk menjalin ukhuwah
yap sialahkan :)
Posting Komentar